Sastrawan Yogyakarta Ajak Penumpang Berpuisi di Gerbong Kereta Api

Dinas Kebudayaan kenalkan sastra di sejumlah ruang publik

Yogyakarta, IDN Times -Sejumlah seniman di Yogyakarta unjuk diri dengan cara yang unik. Mereka menggelar acara bertajuk Gerbong Sastra, Festival Sastra Yogyakarta 'Mulih' di atas Kereta Api Bandara di Stasiun Tugu Yogyakarta, Sabtu (12/11).  

Sejumlah orang tampak wajahnya diwarnai putih, beberapa orang lainnya nampak berdiri membacakan puisi, di rangkaian kereta yang menuju Yogyakarta International Airport (YIA) siang itu.

Beberapa orang yang naik kereta bandara itu, menjadi bagian dari acara Gerbong Sastra, Festival Sastra Yogyakarta 'Mulih'. Kolaborasi menarik ditampilkan Joko Pinurbo, Sekarsari dan Rumah Pantomim di sepanjang perjalanan kereta. Atraksi sastrawan dan seniman Yogyakarta tersebut menghibur para penumpang kereta bandara. Tidak hanya itu, penumpang juga ditantang untuk berpuisi bersama sembari menunggu sampai tujuan mereka.

Sejumlah seniman menggelar acara bertajuk Gerbong Sastra, Festival Sastra Yogyakarta 'Mulih' di atas Kereta Api Bandara di Stasiun Tugu Yogyakarta, Sabtu (12/11/2022)

 

1. Atraksi di kereta api bisa menjadi sebuah variasi pengenalan kebudayaan

Sastrawan Yogyakarta Ajak Penumpang Berpuisi di Gerbong Kereta ApiSejumlah seniman menggelar acara bertajuk Gerbong Sastra, Festival Sastra Yogyakarta 'Mulih' di atas Kereta Api Bandara di Stasiun Tugu Yogyakarta, Sabtu (12/11/2022)/Istimewa

Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, menjelaskan kereta api menjadi moda transportasi favorit di masa kini. Mode transportasi ini tersedia dari rute dekat maupun jarak jauh. Saat ini, banyak pekerja luar daerah memanfaatkan kereta antar kota untuk menunjang akomodasi mereka ke tempat kerja. Setiap pagi dan sore hari sering kita jumpai gerbong kereta dipenuhi para pejuang rezeki. Kereta api menjawab keresehan bagi mereka yang membutuhkan moda transportasi umum yang cepat, aman, ekonomis, dan efisien.

"Berbicara kereta api juga identik dengan satu kepergian, perpisahan tapi juga kerinduan dan pulang. Menyiratkan makna yang luas dan sangat dalam. Penyelenggaraan diharapkan juga menjadi media edukasi dan rekreasi bagi para penumpang kereta. Lewat atraksi yang ditampilkan dapat menjadi sebuah variasi pengenalan kebudayaan Yogyakarta kepada seluruh masyarakat lewat alat transportasi umum," kata Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Yogyakarta, Yetti Martanti.

2. Gemakan sastra ke sejumlah ruang publik di Yogyakarta

Sastrawan Yogyakarta Ajak Penumpang Berpuisi di Gerbong Kereta ApiSejumlah seniman menggelar acara bertajuk Gerbong Sastra, Festival Sastra Yogyakarta 'Mulih' di atas Kereta Api Bandara di Stasiun Tugu Yogyakarta, Sabtu (12/11/2022).IDNTimes/Herlambang Jati

Yetti Martanti menambahkan dalam Festival Sastra Yogyakarta tahun ini, pihaknya berusaha menggemakan sastra ke berbagai tempat di Yogyakarta. Gerbong Sastra menjadi salah satu bentuk inovasi kegiatan sastra agar dapat dinikmati masyarakat sebagai sebuah hiburan di tengah kepenatan perjalanan antarkota.
“Gerbong Sastra menjadi salah satu alternatif cara menikmati sastra yang tidak hanya dapat dilakukan di perpustakaan, panggung pertunjukan, melainkan di segala tempat bahkan ketika kita dalam perjalanan sekalipun,” ujar Yetti.

Yetti berharap kalangan muda juga dapat mewariskan sastra ini. Kedepan kampus-kampus juga akan digandeng. Yogyakarta disebutnya juga banyak melahirkan sastrawan besar.

Baca Juga: Malaysia Airline Mulai Rute Penerbangan dari Bandara YIA  

Baca Juga: Tiket KA Libur Natal dan Tahun Baru dari Jogja Hari Ini Dijual   

3. Ada suasana guyub antara penampil dan penonton

Sastrawan Yogyakarta Ajak Penumpang Berpuisi di Gerbong Kereta ApiSastrawan Jogja, Joko Pinurbo. IDNTimes/Herlambang Jati

Joko Pinurbo mengapresiasi gelaran Festival Sastra Yogyakarta yang sudah dimulai dari Minggu (6/11/2022), dan diselenggarakan di sejumlah ruang publik. "Saya terkesan dengan penyelenggaraan Festival Sastra Yogyakarta, karena mengambil spirit angkringan. Ada suasana intim guyub, antara pengisi dan penonton. Serta acara diselenggarakan di ruang publik bisa dinikmati masyarakat luas, tidak hanya kalangan seni sastra tapi umum," ucap Jokpin.

Jokpin berharap Festival Sastra Yogyakarta dapat terus berlanjut, sehingga bisa ikut membantu Yogyakarta sebagai kota literasi. "Syukur bisa menghidupkan Malioboro juga sebagai sentra kegiatan seni, sastra seperti masa lampau. Eksperimen menarik penyelenggaraan ini diselenggarakan di berbagai tempat di ruang publik," ujarnya.

Baca Juga: Rencana Peremajaan Trans Jogja, Dishub DIY Siapkan 25 Armada 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya