Rektor UIN Sunan Kalijaga: UM-PTKIN Kesempatan yang Adil bagi Camaba

Prof. Al Makin meninjau pelaksanaan UM-PTKIN di UIN Suka

Sleman, IDN Times - Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Al Makin meninjau langsung pelaksanaan Ujian Masuk-Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) 2023 di kampus UIN Sunan Kalijaga, Senin (29/5/2023). Prof. Al Makin berharap seleksi ini menjadi kesempatan yang adil bagi calon mahasiswa.

1. Jadi kesempatan yang adil

Rektor UIN Sunan Kalijaga: UM-PTKIN Kesempatan yang Adil bagi CamabaRektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Al Makin meninjau langsung pelaksanaan Ujian Masuk-Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) 2023 di kampus UIN Sunan Kalijaga, Senin (29/5/2023). (Dok. Istimewa)

Diketahui UM-PTKIN 2023 berlangsung serentak di 59 lokasi kampus PTKIN se-Indonesia secara online-onsite pada tanggal 29 Mei–8 Juni 2023. Sementara untuk titik lokasi ujian di UIN Sunan Kalijaga digelar selama tiga hari, tanggal 29, 30 dan 31 Mei 2023.

Sejumlah 2.870 orang calon mahasiswa baru (camaba) akan mengikuti ujian berbasis Sistem Seleksi Elektronik (SSE) yang dibagi di empat gedung, yakni di Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Gedung K.H. Wahab Hasbullah (Rektorat Lama), dan di Laboratorium Terpadu. 

Prof. Al Makin memastikan kelancaran pelaksanaan ujian. Total terdapat 18 ruangan ujian yang telah dilengkapi dengan perangkat komputer (PC/Laptop) yang sudah terinstal aplikasi ujian. Dengan persiapan dan fasilitas yang telah disiapkan, pihaknya berharap pelaksanaan ujian UM-PTKIN di UIN Sunan Kalijaga dapat berjalan dengan lancar.

"Kami harap juga (UM-PTKIN) memberikan kesempatan yang adil bagi para calon mahasiswa baru untuk mengikuti seleksi dengan baik," ungkap Prof. Al Makin.

2. Berbagai persiapan camaba

Rektor UIN Sunan Kalijaga: UM-PTKIN Kesempatan yang Adil bagi CamabaPelaksanaan Ujian Masuk-Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) 2023 di kampus UIN Sunan Kalijaga, Senin (29/5/2023). (Dok. Istimewa)

Ketua Admisi UIN Sunan Kalijaga, Aulia Faqih Rifa'i menjelaskan, karena ini adalah jalur nasional dari Kementerian Agama, jadi UIN Sunan Kalijaga menawarkan sebanyak 24 prodi keagamaan yang bisa dipilih oleh Calon Mahasiswa. Adapun kuota yang disediakan untuk jalur UM-PTKIN ini sebanyak 1.364 kursi dengan kuota 50 persen lebih banyak daripada jalur yang lain. Hasil UM-PTKIN akan diumumkan pada tanggal 23 Juni 2023.

Aulia menambahkan, camaba harus mempersiapkan materi-materi yang akan diujikan, yakni Tes Penalaran Akademik (TPA) mengukur kemampuan potensi calon mahasiswa yang dapat menghantarkan penyelesaian dan keberhasilan studi di jenjang strata satu. TPA terdiri atas Penalaran Verbal berupa kemampuan pemahaman berbahasa secara tertulis dan keterampilan bahasa yang berdasarkan struktur dan aturan bahasa baik dalam kata, kalimat, maupun narasi.

Penalaran Gambar berupa kemampuan dalam memvisualisasikan dan memahami objek atau simbol secara abstrak. Penalaran gambar sangat cocok untuk memprediksi kreativitas calon mahasiswa. Penalaran Kuantitatif berupa kemampuan menerapkan konsep hitungan, logika angka, simbol numerikal dalam berpikir sistematis dan memecahkan masalah.

"Konteks dalam tes penalaran gambar bersifat umum, sedangkan konteks dalam penalaran verbal dikaitkan dengan aspek-aspek dalam kehidupan sehari-hari yang meliputi masalah keindonesiaan, keislaman, sains dan teknologi, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan bisnis, dan seni budaya dan olahraga," ucap Aulia.

Baca Juga: Ingin Kuliah di UIN Sunan Kalijaga, Simak Persyaratan Tes UM-PTKIN

3. Materi ujian penalaran matematika

Rektor UIN Sunan Kalijaga: UM-PTKIN Kesempatan yang Adil bagi CamabaPelaksanaan Ujian Masuk-Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) 2023 di kampus UIN Sunan Kalijaga, Senin (29/5/2023). (Dok. Istimewa)

Ada juga materi ujian berupa Penalaran Matematika mengukur kemampuan peserta dalam memahami dan menganalisis isi bacaan sederhana dengan menggunakan penalarannya guna memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari melalui penerapan konsep, prosedur dan fakta dalam matematika. Bacaan tersebut dielaborasi melalui beragam representasi (grafik/ tabel/bagan atau representasi lainnya) untuk memprediksi dan/atau mengambil keputusan yang dibutuhkan mereka sebagai bekal dalam menghadapi tuntutan hidup abad ke-21.

Literasi membaca mengukur kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dalam konteks sosio humaniora dan konteks sains serta jenis teks Bahasa Arab untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu yang moderat dan unggul sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif dan proporsional. Serta Literasi Ajaran Islam mengukur kemampuan memahami, menerapkan dan menganalisis materi ajaran Islam meliputi Al-Quran, Hadis, Fikih dan Sejarah Kebudayaan Islam dalam konteks personal, masyarakat, global dan moderasi untuk mewujudkan masyarakat madani.

"Penguasaan literasi ajaran Islam ini sangat penting untuk menanamkan kepribadian yang baik dan memperkuat iman serta mengaplikasikan ajaran Islam dalam kehidupan individu sehari-hari maupun dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa," kata Aulia.

Baca Juga: Simak 3 Jalur Mandiri Masuk UIN Sunan Kalijaga

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya