Petani Tembakau Sleman Curhat Masalah Tambah Berat  

Kenaikan cukai hasil tembakau memberatkan petani

Sleman, IDN Times – Potensi pertanian komoditas tembakau dinilai besar di Kabupaten Sleman. Namun, para petani menghadapi sejumlah tantangan untuk mengembangkan. Sekretaris Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Sleman, Triyanto menyebut kualitas tembakau dari Sleman sebenarnya sangat baik namun cuaca menyebabkan kualitas menurun.

“Untuk kualitas sebetulnya belum ada yang menandingi, tapi karena cuaca sering mengalami penurunan kualitas,” ujar Triyanto, disela kegiatan Merti Tembakau yang digagas Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PD FSP RTMM-SPSI) DIY, di Omah Seni Kali Opak, Berbah, Sabtu (12/11/2022).

1. Cuaca menjadi tantangan utama petani tembakau

Petani Tembakau Sleman Curhat Masalah Tambah Berat  ilustrasi tanaman tembakau (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Cuaca disebut menjadi tantangan utama untuk pertanian tembakau. Hujan yang berkepanjangan mengganggu pertanian tembakau. Untuk itu sebelum musim tanam, petani mencoba menjalin kerja sama dengan perusahaan rokok, dinas terkait, dan BMKG. 

“Potensi besar kalau sedang bagus, di Sleman bisa menghasilkan 160 ton, bertahap petiknya. Satu musim tanam itu, seri satu, pertengahan Mei sampai Juni, kemudian Juni ke Juli memasuki seri kedua,” ujar Triyanto.

Selain kendala cuaca Triyanto menyebut lahan pertanian tembakau tahun 2022 ini lebih sempit dibanding luasan beberapa tahun lalu. Luas lahan pada tahun 2022 hanya pada kisaran 50 – 60 hektare, padahal di tahun 2009 mencapai 1.600 hektare.  

2. Kenaikan cukai hasil tembakau memberatkan petani

Petani Tembakau Sleman Curhat Masalah Tambah Berat  ilustrasi cukai rokok (IDN Times/Arief Rahmat)

Tantangan bagi petani tembakau semakin berat, lantaran pemerintah menaikkan Cukai Hasil Tembakau (CHT) untuk rokok sebesar 10 persen untuk tahun 2023-2024. Kenaikan  tersebut dinilai berimbas pada petani tembakau.

“Endingnya tetap bahan baku yang dipres, mesti murah harganya padahal harga dari petani itu gak mengikuti kenaikan. Paling terdampak petani, kalau petani gak tanam, dampaknya ke buruh, mereka bisa kena PHK,” ujar Triyanto.

Baca Juga: Libur Kompetisi, Pemain PSS Sleman Pilih Bersepeda ke Kaliurang   

3. Merti tembakau wadah mencari solusi dan wujud syukur

Petani Tembakau Sleman Curhat Masalah Tambah Berat  Kegiatan Merti Tembakau yang digagas Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PD FSP RTMM-SPSI) DIY, di Omah Seni Kali Opak, Berbah, Sabtu (12/11/2022). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo).

Kegiatan Merti Tembakau diharapkan menjadi wadah untuk mencari solusi permasalahan yang dihadapi para petani tembakau. Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa meminta permasalahan tembakau bisa didiskusikan bersama. 

“Selain ucap syukur, Merti Tembakau sebagai upaya mengupayakan kesejahteraan bagi para petani dan buruh pabrik yang terus berusaha meningkatkan kualitas tanaman tembakau. Sehingga ke depan apa yang menjadi permasalahan tembakau bisa didiskusikan bersama-sama,” kata Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa.

Danang juga mengungkapkan Sleman memiliki potensi pada tanaman tembakau. “Untuk semangat, cara menanam, mengatasi hama, petani Sleman sudah bagus, tapi yang sulit dimanage adalah cuaca,” kata Danang.

Baca Juga: Kaesang-Erina Siapkan 53 Bridesmaid Box dari UMKM Sleman, Apa Isinya?

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya