Percepat Penanaman Padi, Pemkab Sleman Gunakan Rice Transplanter 

Menjaga Sleman sebagai lumbung padi di DIY

Sleman, IDN Times - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman mempercepat penanaman padi menggunakan inovasi teknologi rice transplanter. Teknologi ini digunakan untuk mencegah tertundanya penanaman padi yang disebabkan keterbatasan tenaga manusia. 

 

1. Diharapkan produksi padi lebih optimal

Percepat Penanaman Padi, Pemkab Sleman Gunakan Rice Transplanter Rice Transplanter, di Bulak Konteng, Sumberadi, Mlati, Selasa (28/3/2023). (Istimewa/Pemkab Sleman).

Bupati Sleman Kustini mendorong agar percepatan tanam komoditas padi terus ditingkatkan, melalui inovasi teknologi rice transplanter. Menurutnya, dengan percepatan ini diharapkan produktivitas padi di Kabupaten Sleman dapat meningkat dan mempertahankan predikat Sleman sebagai lumbung beras DIY. 

“Saya berharap dengan percepatan tanam padi melalui rice transplanter ini nantinya produksi padi dapat lebih optimal dan tentunya dengan kualitas yang lebih baik juga,” ujarnya, Selasa (28/3/2023) di Bulak Konteng, Sumberadi, Mlati, Sleman. 

2. Jaga ketahanan pangan Sleman dan DIY

Percepat Penanaman Padi, Pemkab Sleman Gunakan Rice Transplanter Pemberian benih padi oleh Pemkab Sleman. (Istimewa/Pemkab Sleman).

Adanya inovasi teknologi pertanian dapat memotivasi petani untuk terus meningkatkan produktivitasnya dalam menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Sleman dan DIY. 

Bupati Sleman juga menyerahkan secara simbolis benih padi sejumlah 2.500 kilogram kepada 9 kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan Sumber Lestari, Sumberadi, Mlati.

Baca Juga: 5 Tempat Bukber di Sleman, Indoor Luas dengan View Memukau

Baca Juga: Ramadan Pertama di Sleman, Pemain PSS Jihad Ayoub Pilih Es Pisang Ijo 

3. Produksi padi Gapoktan Sumber Lestari

Percepat Penanaman Padi, Pemkab Sleman Gunakan Rice Transplanter Gapoktan Sumber Lestari dan pejabat Pemkab Sleman. (Istimewa/Pemkab Sleman).

Ketua Gapoktan Sumber Lestari, Maryadi melaporkan Gapoktan Sumber Lestari yang mempunyai 13 kelompok tani, terdiri dari 1.023 orang petani mempunyai luas lahan 228 hektare. Dimana 150 hektar di antaranya digunakan untuk komoditas padi dengan rata-rata produksi padi sejumlah 6,2 ton per hektar dengan total 900 ton dalam satu kali masa tanam. 

“Harapannya dengan motivasi dan arahan Bupati Sleman serta bantuan alat rice transplanter dapat memotivasi kami untuk terus meningkatkan produktivitas bahkan memperoleh surplus,” jelasnya

Baca Juga: Toko Tani Berkonsep Modern Pertama Berdiri di Sleman

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya