Pemda DIY Berharap Pelaku Kekerasan Jalan Dihukum Setimpal

Kasus kekerasan jalanan di DIY bisa merugikan masyarakat

Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) mengapresiasi langkah cepat kepolisian menangkap para pelaku kekerasan jalanan di Titik Nol Kilometer Yogyakarta beberapa waktu lalu. Aksi kekerasan jalanan dinilai bisa berdampak dalam berbagai hal.

Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji menyambut gembira ditangkapnya pelaku yang sempat viral di media sosial tersebut. Dirinya berharap yang bersangkutan bisa segera diberikan hukuman yang sesuai dengan kesalahannya.

“Itu sebetulnya ada pemberatnya, melakukan kekerasan, usia masih muda dan tempatnya juga di pusat destinasi wisata Yogyakarta. Banyak merugikan masyarakat, jadi kita serahkan saja proses hukum di tangan kepolisian agar segera dapat efek jera. Bukan hanya kepada orang yang bersangkutan tetapi kepada orang lain juga,” kata Aji, Jumat (10/2/2023).

1. Aksi kekerasan jalanan meresahkan

Pemda DIY Berharap Pelaku Kekerasan Jalan Dihukum SetimpalAksi sekelompok pemuda sabetkan celurit di titik Nol Kilometer Yogyakarta. (Twitter.com/Alfanijuniantoo)

Aji mengatakan, aksi kekerasan jalanan menjadi kekhawatiran pada keamanan masyarakat, juga menjadi ancaman tersendiri untuk pariwisata di DIY. Jika keamanan tidak terjamin, pariwisata pun tidak akan menarik untuk dikunjungi, dan pada akhirnya berdampak pada banyak sektor termasuk ekonomi.

“Sudah jelas pemberatnya di situ keamanan dan pariwisata. Ini kan menyangkut ekonomi masyarakat, nama baik Yogyakarta dan saya kira monggo kita serahkan ke aparat hukum agar bisa kita berikan hukuman yang setimpal,” ujar Aji.

Baca Juga: Jogja Rasa GTA, Pemuda Sabetkan Celurit di Nol Kilometer

2. Kelompok-kelompok yang ingin eksis

Pemda DIY Berharap Pelaku Kekerasan Jalan Dihukum SetimpalAnggota DPD RI, GKR Hemas. (IDN Times/Daruwaskita)

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, GKR Hemas, juga sempat ikut angkat bicara terkait masalah kekerasan jalanan ini. Menurutnya, aksi kekerasan ini dipicu juga karena masih adanya geng remaja.

"Ini di antaranya masih ada geng-geng (remaja), gak bisa diselesaikan dalam waktu cepat," ujar GKR Hemas.

Para remaja itu dinilai ingin menunjukkan eksistensi mereka. Menurut GKR Hemas menghimbau orang tua senantiasa mengawasi anak-anaknya. Peran orang tua dinilai sangat penting.

3. Kekerasan jalanan coreng pariwisata

Pemda DIY Berharap Pelaku Kekerasan Jalan Dihukum SetimpalKepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Singgih Raharja. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Singgih Raharja, juga mengungkapkan kejadian yang terjadi di pusat kota Yogyakarta tersebut dapat mencoreng pariwisata Yogyakarta. Ia juga menyebut penanganan masalah ini perlu peran serta berbagai pihak.

Menurut Singgih, DIY sudah punya modal dasar budaya yang adiluhung yaitu semanak (bersifat ramah), sumeh (murah senyum), grapyak (ramah). "Ini harus kita lakukan untuk wisatawan," ujar Singgih.

Baca Juga: 6 Penganiaya di Titik Nol Kilometer Jogja Ditangkap di Luar Kota      

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya