Parkir Nuthuk saat Libur Lebaran, Ini Kata Pj Sekda DIY

Harapan tidak ada yang nuthuk

Yogyakarta, IDN Times - Musim libur Lebaran segera datang, lonjakan wisatawan diperkirakan terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Masalah parkir di objek wisata pun menjadi perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) DIY.

Beberapa kali saat musim libur, kantong-kantong parkir yang disediakan pemerintah membludak. Wisatawan pun mencari alternatif parkir yang dikelola oleh warga di sekitar destinasi wisata. Beberapa kali pula muncul keluhan terkait parkir nuthuk atau mematok harga tidak wajar.

1. Perlu dilihat secara objektif

Parkir Nuthuk saat Libur Lebaran, Ini Kata Pj Sekda DIYIlustrasi lahan parkir. (IDN Times/Tunggul Kumoro)

Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Wiyos Santoso, pun angkat bicara terkait potensi parkir nuthuk saat libur lebaran nanti. Menurut Wiyos, masalah tarif parkir ini harus dilihat secara objektif. Lama parkir kendaraan disebut memang menjadi pertimbangan untuk tarif parkir.

"Sebenarnya kan parkir dihitung berapa jam, katakan nuthuk atau tidak sekarang ke Malioboro apa cukup sejam. Tiga sampai empat jam, to, ya seharusnya memang progresif dihitung. Sehingga layak gak kalau dia kena Rp50 ribu karena parkir bis itu bisa 4-5 jam," ujar Wiyos, Sabtu (8/4/2023).

2. Durasi parkir bisa jadi pertimbangan

Parkir Nuthuk saat Libur Lebaran, Ini Kata Pj Sekda DIYIlustrasi kendaraan yang parkir di sepanjang Jalan Pasar Kembang, Kota Yogyakarta. (IDN Times/Paulus Risang)

Menurut Wiyos, tinggal melihat dari sisi mana, dapat dikatakan nuthuk atau tidak. Jika hanya parkir satu jam, dan mendapat kendaraan lain, tarif yang mahal menjadi tidak wajar. Namun, jika sampai berjam-jam seharusnya menjadi pertimbangan juga menentukan tarif. Ia mencontohkan di mal pun memberlakukan tarif parkir progresif.

"Dikatakan mau nuthuk enggak itu sebetulnya terlalu subjektif. Seharunya bisa didalami lagi bis berapa lama parkir situ, berapa durasinya, tentu harus diperhatikan juga. Jangan sampai larang (bilang mahal) Rp100 ribu jebul le parkir (yang parkir) 6 jam," ujar dia.

Baca Juga: Ratusan Personel Polisi Amankan Perayaan Paskah di Kota Yogyakarta 

3. Harapkan tidak ada yang nuthuk

Parkir Nuthuk saat Libur Lebaran, Ini Kata Pj Sekda DIYilustrasi transaksi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Wiyos juga menyebut untuk parkir yang disediakan pemerintah memang belum bisa memadai jumlah kendaraan yang parkir saat musim libur. Sehingga parkir yang dikelola sendiri oleh warga kerap menjadi pilihan. Meski mengatakan lama parkir bisa menjadi pertimbangan tarif, namun Wiyos juga berharap tidak sampai terlalu tinggi atau nuthuk.

"Urusan parkir sebenarnya wilayah Pemerintah Kota (Pemkot). Harapan kita kalau dari sisi provinsi jangan sampai nuthuk. Jangan sampai merusak imej wisata Jogja. Saya rasa seperti di Jalan Mataram itu sudah ada tawar menawar juga untuk tarif. Ya monggo dari Kota yang harusnya menertibkan untuk parkir-parkir di jalan," ungkap Wiyos.

Baca Juga: Momen Lebaran 2023, DIY Bakal Dibanjiri 5,8 Juta Pemudik

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya