Kejadian Tanah Longsor Mendominasi Bencana di Jogja  

Warga dimintau pantau informasi dari BMKG 

Yogyakarta, IDN Times - Cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini melanda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebabkan bencana hidrometeorologi di sejumlah tempat. Mengantisipasi bencana alam tersebut, Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) menjalin koordinasi dengan Polda DIY. Bencana longsor hingga banjir harus diantisipasi sejak dini untuk meminimalkan kerugian dan jatuhnya korban jiwa.

“Kalau begini masalah longsor, banjir koordinasi gimana jika penanganan lebih baik. Musim-musim seperti ini hanya perlu antisipasi,” ujar Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X seusai bertemu dengan Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, di kompleks Kepatihan, Rabu (9/11/2022).

 

1. Potensi banjir hingga longsor

Kejadian Tanah Longsor Mendominasi Bencana di Jogja  Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Sultan menjelaskan wilayah di DIY memang diguyur hujan yang cukup lebat akhir-akhir ini. Bahkan, Sultan menaruh perhatian pada kondisi Kabupaten Bantul. “Memang kelihatan di sini gak ada banjir, (tapi) sawah neng Bantul yo kelep (sawah di Bantul terendam),” ucap Sultan.
Selain itu, Sultan juga menaruh perhatian pada potensi longsor pada dua Kabupaten di DIY, yaitu Kulon Progo dan Gunungkidul. Walau potensi bencana muncul karena disebabkan struktur tanah di daerah itu. “Karena struktur tanahnya seperti itu,” ujar Sultan.

2. Memantau cuaca secara berkala melalui BMKG

Kejadian Tanah Longsor Mendominasi Bencana di Jogja  Ruang pengamatan cuaca BMKG (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswanta meminta masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). “Informasi sudah cukup detail di situ, dan cuaca itu given. Kita tidak tidak bisa menolak,” ucap Biwara Yuswanta.

Biwara mengungkapkan yang perlu diupayakan adalah melihat faktor kerentanan yang ada di masyarakat untuk dikurangi. “Kami berharap komponen penanggulangan bencana, penggiat kebencanaan itu bisa melakukan pemantauan pada kondisi yang rentan terhadap hujan lebat dan jangka panjang,” ujar Biwara.

Baca Juga: Longsor di Bukit Bintang Dikhawatirkan Pengaruhi Jumlah Wisatawan    

3. Longsor mendominasi bencana di DIY

Kejadian Tanah Longsor Mendominasi Bencana di Jogja  Ilustrasi tanah longsor (IDN Times/Sukma Shakti)

Biwara menambahkan dalam kondisi saat ini masyarakat perlu mencermati situasi sekeliling. Warga diminta melihat potensi yang mungkin terjadi. “Misal ada hujan lebat dalam waktu panjang itu perlu diantisipasi. Komunitas setempat perlu mengambil langkah dengan BPBD, apa yang harus dilakukan,” ujar Biwara.

Menurut Biwara berdasar catatan BPBD DIY potensi paling banyak muncul adalah longsor. Seperti yang terjadi di wilayah Kulon Progo. “Kulon Progo, longsor titik-titik di Kokap, Samigaluh kebanyakan longsor menutup jalan. Sesuai karakteristik kita dan data kita paling tinggi adalah longsor,” ujarnya.

Baca Juga: Tanah Longsor, Belasan Warga Banjaroyo Kulon Progo Mengungsi

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya