Forkopimda Sleman dan PSHT Komitmen Jaga Kondusivitas

Ikuti arahan Sultan HB X

Sleman, IDN Times - Insiden kericuhan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang melibatkan simpatisan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) pada Minggu (4/6/2023) lalu, mendapat perhatian Pemkab Sleman. Menyikapi konflik tersebut, Pemkab Sleman bersama dengan Forkopimda Sleman menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan Pengurus Cabang PSHT Kabupaten Sleman, di Ruang Rapat Sembada Kantor Sekretariat Kabupaten Sleman, Selasa (6/6/2023) malam.

Dalam forum tersebut, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menyesalkan terjadinya konflik tersebut. Ia menghimbau semua pihak terkait untuk memperhatikan dan mematuhi sabda/pesan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam menyikapi peristiwa beberapa hari yang lalu yaitu dengan mengedepankan laku sarèh, sabar dan mawas diri serta senantiasa menggelorakan semangat bebrayan-paseduluran. 

1. Permasalahan diselesaikan dengan musyawarah

Forkopimda Sleman dan PSHT Komitmen Jaga KondusivitasForkopimda Sleman menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan Pengurus Cabang PSHT Kabupaten Sleman, di Ruang Rapat Sembada Kantor Sekretariat Kabupaten Sleman, Selasa (6/6/2023) malam. (Dok. Istimewa)

Danang menyebut segala permasalahan maupun kesalahpahaman dapat diselesaikan secara damai dan bermartabat. "Dapat diselesaikan dengan dilandasi nilai-nilai dan prinsip musyawarah mufakat," kata Danang. 

Danang juga menyebut Pemkab Sleman bersama Forkopimda Sleman beserta seluruh mitra Pemerintah, berkomitmen untuk menjaga kondusivitas di wilayah Sleman dengan memperkuat koordinasi. 

2. Komitmen jaga kondusivitas

Forkopimda Sleman dan PSHT Komitmen Jaga KondusivitasForkopimda Sleman menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan Pengurus Cabang PSHT Kabupaten Sleman, di Ruang Rapat Sembada Kantor Sekretariat Kabupaten Sleman, Selasa (6/6/2023) malam. (Dok. Istimewa)

Komitmen yang sama juga disampaikan Ketua Bidang Organisasi Pengurus Pusat PSHT, Arie Sujito. Ia menyampaikan warga PSHT di Sleman pada khususnya dan DIY pada umumnya berkomitmen untuk menjaga kondusivitas wilayah dan menurunkan ketegangan yang terjadi saat ini. 

"PSHT DIY telah secara resmi memohon maaf kepada seluruh masyarakat DIY atas insiden yang terjadi. Kami juga terus menghimbau warga PSHT dari luar DIY untuk tidak perlu datang ke DIY dan mempercayakan semua penyelesaian kasus kepada aparat yang berwenang," jelasnya. 

Arie Sujito menambahkan bahwa pihaknya akan mematuhi dawuh Ngarsa Dalem untuk meredam situasi dan mengutamakan prinsip bebrayan-paseduluran. Meskipun insiden kericuhan tidak terjadi di wilayah Sleman, namun upaya preemtif dan preventif telah dilakukan oleh aparat keamanan. 

Baca Juga: Pasca Tawuran Tamansiswa, Polisi Jaga Wilayah Perbatasan 

3. Langkah preemtif dan preventif dilakukan

Forkopimda Sleman dan PSHT Komitmen Jaga KondusivitasForkopimda Sleman menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan Pengurus Cabang PSHT Kabupaten Sleman, di Ruang Rapat Sembada Kantor Sekretariat Kabupaten Sleman, Selasa (6/6/2023) malam. (Dok. Istimewa)

Kapolresta Sleman, AKBP Yuswanto Ardi, menyampaikan Sleman menjadi perlintasan utama akses menuju DIY, maka pihaknya terus melakukan upaya preemtif dan preventif sebelum mengambil langkah represif dalam penanganan kejadian apapun. 

"Langkah antisipasi perlu terus dilakukan. Kami mengapresiasi partisipasi aktif Warga PSHT Sleman yang senantiasa mendukung cipta kondisi wilayah yang aman dan tertib," katanya.

Baca Juga: Pernah Diduduki Soekarno, Kursi Museum di Tamansiswa Rusak 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya