Bank Indonesia Beberkan 3 Tantangan Pengendalian Inflasi di Jogja  

Inflasi di DIY lebih tinggi dibandingkan nasional

Yogyakarta, IDN Times - Inflasi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tercatat telah tumbuh 5,52 persen (yoy) pada Agustus 2022 menjadi perhatian pemerintah. Angka ini lebih tinggi dibandingkan capaian nasional 4,69 persen (yoy). Bank Indonesia (BI) DIY menilai kondisi tersebut mengindikasikan tantangan pengendalian inflasi ke depan yang tidak mudah.

 

1. 3 tantangan pengendalian inflasi di DIY

Bank Indonesia Beberkan 3 Tantangan Pengendalian Inflasi di Jogja  Kepala Bank Indonesia KPw DIY, Budiharto Setyawan. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo).

Kepala Bank Indonesia KPw DIY, Budiharto Setyawan mengatakan setidaknya terdapat tiga tantangan besar. Pertama, disrupsi dari sisi penawaran baik secara global maupun lokal (supply shock) akibat pandemik.

“Kondisi pembatasan mobilitas yang berlangsung selama dua tahun lebih masih menyisakan hambatan atau disrupsi pada sisi penawaran. Di sisi lain, permintaan kian menunjukkan perbaikan sejalan dengan pulihnya geliat ekonomi. Alhasil terjadi ketidaksepadanan atau mismatch di mana sisi penawaran tidak dapat merespon kenaikan permintaan secara cepat,” kata Budiharto, saat  Rapat Koordinasi TPID DIY, Kamis (22/9/2022).

2. Dua tantangan lainnya

Bank Indonesia Beberkan 3 Tantangan Pengendalian Inflasi di Jogja  Foto Pribadi

Tidak hanya disrupsi dari sisi penawaran, tantangan lainnya yaitu isu ketahanan pangan, baik secara nasional maupun lokal di Yogyakarta. Penawaran pangan yang kian terbatas juga diperparah dengan ketegangan politik Rusia-Ukraina yang merupakan negara produsen gandum dunia, serta kebijakan proteksionisme pangan beberapa negara.

”Hal ini tentu menjadi tantangan dalam pemenuhan komoditas pangan impor nasional. Jika ditinjau lagi, Yogyakarta masih tergantung dengan daerah lain dalam pemenuhan beberapa komoditas pangan. Oleh karena itu, perlu perhatian dan upaya luar biasa (extra effort) dari TPID dalam mewujudkan ketahanan pangan DI Yogyakarta,” ucap Budiharto.  

Tantangan ketiga, adalah kendala dari sisi produksi dan distribusi, khususnya akibat faktor cuaca yang tidak menentu. Gangguan cuaca seperti La Nina dan banjir masih menjadi tantangan dalam pengendalian inflasi.

”Belum lekang dari ingatan kita mengenai kenaikan harga cabai pada awal hingga pertengahan Triwulan III lalu akibat faktor cuaca yang menyebabkan kegagalan panen dan rentannya serangan hama,” katanya.

Baca Juga: Inflasi DIY 5,47 Persen, Lebih Tinggi dari Standar Pusat

3. Angka inflasi jadi peringatan

Bank Indonesia Beberkan 3 Tantangan Pengendalian Inflasi di Jogja  Wakil Gubernur DI Yogyakarta KGPAA Paku Alam X (ppid.jogjaprov.go.id)

Wakil Gubernur DI Yogyakarta, KGPAA Paku Alam X mengatakan inflasi di DIY di luar target sasaran pengendalian inflasi. ”Jadi peringatan tersendiri, dalam menjaga momentum pemulihan dan pertumbuhan ekonomi di DIY,” ucap KGPAA Paku Alam X.

Tantangan pengendalian inflasi di daerah menurut Paku Alam kian berat ditambah kenaikan harga energi baik BBM subsidi, maupun non subsidi, LPG non subsidi, tarif listrik domestik, dan bahan baku produksi di tengah peningkatan permintaan dari masyarakat. 

”Perkenaan semua itu dalam arahan Rakornas pengendalian inflasi 2022, Presiden menyampaikan untuk tetap menjaga stabilitas harga dan meningkatkan ketahanan pangan,” ujarnya.

 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya