3 Penyakit Perlu Diwaspadai saat Libur Lebaran, Waspada!
Direktur RSUD Sleman, Novita Krisnaeni (tengah). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Jelang arus mudik dan libur Lebaran, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman, Novita Krisnaeni mengingatkan kepada masyarakat untuk mewaspadai sejumlah penyakit. Mulai dari Covid-19, Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga leptospirosis harus diperhatikan.
"Perlu diwaspadai beberapa penyakit yang kemungkinan terjadi, atau wabah di masa Lebaran ini," ujar Direktur RSUD Sleman, Novita Krisnaeni, di Kompleks Pemkab Sleman, Kamis (13/4/2023).
1. Pandemi Covid-19 masih menjadi perhatian
ilustrasi infeksi virus corona COVID-19 (IDN Times/Mardya Shakti)Pertama adalah Covid-19, Novita mengingatkan hingga saat ini pemerintah belum mencabut status pandemik Covid-19. Sampai hari Rabu (12/4/2023), di Kabupaten Sleman masih ada penambahan kasus Covid-19 sebanyak 10 pasien.
"Di RSUD Sleman masih merawat 7 pasien. Artinya bahwa Covid-19 masih ada, dan tetep perlu dicegah agar tidak menular. Jangan lupa Cita Mas Jajar, yaitu cuci tangan pakai sabun, dengan air mengalir lalu pakai masker, dan jaga jarak," ujar Novita.
2. Musim penghujan DBD perlu diperhatikan
Ilustrasi pasien DBD. ANTARA FOTO/Prasetia FauzaniPenyakit kedua yang perlu diwaspadai yaitu DBD. Terlebih saat ini masih sering terjadi hujan di wilayah Kabupaten Sleman. "Masih musim penghujan, perlu diwaspadai juga demam beradarah," kata Novita.
Saat ini untuk kasus di Sleman, terdapat 92 kasus. Sejumlah kapanewon atau kecamatan yang perlu diwaspadai yaitu Moyudan, Tempel, Mlati, Gamping, Prambanan, Depok, Seyegan, Minggir, Ngaglik dan Berbah.
"Kemudian pencegahan DBD ini masyarakat diimbau melakukan 3M yaitu Menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas," jelas Novita.
Baca Juga: Akun Twitter Bupati Sleman Kena Suspend, Sempat Diretas
3. Leptospirosis juga perlu diwaspadai
ilustrasi tikus penyebab leptospirosis (pixabay.com/Alexas_Fotos)Penyakit ketiga yang perlu jadi perhatian adalah leptospirosis, hingga har ini, Kamis (13/4/2023) terdapat 44 kasus di Sleman, 21 suspek, dan 4 orang meninggal dunia. Wilayah yang perlu diwaspadai, di antaranya Moyudan, Gamping, Minggir, Sleman, dan Prambanan.
"Biasanya yang banyak wilayah dengan sawah, dan tentunya pencegahan masyarakat harus menjaga kebersihan, baik kebersihan diri maupun lingkungkan," kata Novita.
Baca Juga: 5,9 Juta Pemudik Datang ke Jogja, Ini Jalur Alternatif di Sleman
