Wisatawan Batalkan Pesanan Hotel di Jogja Lantaran Positif COVID-19  

Angka keterisian hotel di Yogyakarta hanya 60 persen

Yogyakarta, IDN Times - Libur panjang bertepatan peringatan Isra Mikraj tidak mampu mendongkrak tingkat hunian atau okupansi hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) DIY, Deddy Pranawa memaparkan liburan kali ini tidak sesuai dengan harapan para pengelola hotel, lantaran tingkat kedatangan wisatawan hanya 60 persen. 

 

 

Baca Juga: Selasar Malioboro Tanpa PKL, 9 Aktivitas Ini Bikin Piknik Tetap Asyik 

Baca Juga: Yasa Peksi Burak, Tradisi Perayaan Isra Mikraj di Yogyakarta  

1. Pengelola hotel bersyukur wisatawan ada yang menginap

Wisatawan Batalkan Pesanan Hotel di Jogja Lantaran Positif COVID-19  Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo. Instagram.com/ deddypranowo

Disebutkan Deddy, puncak okupansi hotel saat libur panjang akhir pekan terjadi pada 26-27 Februari dan sudah berangsur turun hari ini Senin (28/2/2022). Meskipun okupansi hotel saat libur panjang akhir pekan tidak sesuai dengan harapan yaitu mencapai 60 persen, namun pelaku usaha tetap bersyukur karena ada peningkatan okupansi dibanding angka reservasi.

“Sampai dengan Kamis (24/2/2022), reservasi baru mencapai 20 persen tetapi okupansi bisa meningkat menjadi 40 persen. Sebagian besar tamu memilih datang langsung ke hotel,” ujar Deddy, Senin (28/2/2022). 

2. Banyak tamu membatalkan pesanan dengan alasan terkena COVID-19

Wisatawan Batalkan Pesanan Hotel di Jogja Lantaran Positif COVID-19  Booking hotel (Shutterstock/Atstock Productions)

Deddy menyatakan angka kedatangan wisatawan yang tidak sesuai harapan, juga disebabkan beberapa tamu yang sudah memesan kamar membatalkan pesanan, karena tingginya tambahan kasus harian COVID-19. 

“Banyak tamu yang memilih menunda perjalanan karena memiliki hasil positif tes COVID-19,” katanya dilansir Antara.

 

3. Tamu yang datang ke Yogyakarta sebagian besar dari Jawa Tengah dan Jawa Timur

Wisatawan Batalkan Pesanan Hotel di Jogja Lantaran Positif COVID-19  Ilustrasi dekorasi ruang hotel. (IDN Times/Sunariyah)

Sebagian besar tamu yang datang berasal dari berbagai provinsi di Jawa seperti Jawa Tengah, Jawa Barat dan beberapa kota/kabupaten di Jawa Timur yang berbatasan dengan Jawa Tengah.

“Tamu dari DKI Jakarta yang biasanya cukup banyak justru turun signifikan,” katanya.

Ia pun berharap, pemerintah dapat menurunkan level PPKM sehingga tidak berdampak pada okupansi hotel. “Harapannya, PPKM di DIY bisa turun ke level dua,” katanya.

 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya