Wisata Lereng Merapi dan Kawasan Penambangan Pasir Ditutup Sementara

Situasi Merapi sudah kondusif, pengungsi pulang ke rumah 

Sleman, IDN Times - Pasca terjadinya awan panas guguran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, menutup sementara sementara jalur menuju kawasan penambangan pasir dan tempat wisata di lereng Gunung Merapi

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Makwan, penutupan dilakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. 

"Setelah terjadi awan panas guguran Gunung Merapi pada malam dan dini hari tadi, jalur penambangan dan wisata di lereng Merapi bagian atas langsung ditutup sementara untuk menghindari hal yang tidak diinginkan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Makwan, Kamis (10/3/2022). 

1. Wisata Bunker Kaliadem ditutup sementara

Wisata Lereng Merapi dan Kawasan Penambangan Pasir Ditutup Sementarainstagram.com/wonderfuljogja

Jalur penambangan yang ditutup tersebut yakni di Kelurahan Kepuharjo, Kapanewon (Kecamatan) Cangkringan yang menuju ke Sungai Gendol. Serta jalur wisata di lereng Merapi. 

"Sedangkan jalur wisata yang ditutup sementara yakni rute jip wisata Volcano Tour di Kelurahan Kepuharjo dan Umbulharjo, Cangkringan yang menuju ke arah Bunker Kaliadem," katanya.

Penutupan lokasi penambangan, diikuti pemindahan seluruh alat berat yang ada di kawasan penambangan pasir Sungai Gendol, Kepuharjo ke lokasi yang aman

"Jalur wisata arah Bunker Kaliadem juga sudah dikosongkan dari armada jip wisata," katanya.

Baca Juga: Merapi Erupsi, Ratusan Warga Lereng Gunung Mengungsi 

Baca Juga: [BREAKING] Merapi Keluarkan 6 Kali Awan Panas Guguran, Jarak Luncur hingga 5 Km

2. Situasi Merapi sudah kondusif, pengungsi pulang ke rumah

Wisata Lereng Merapi dan Kawasan Penambangan Pasir Ditutup SementaraGunung Merapi terlihat dari kawasan Candi Plaosan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Makwan mengatakan, saat ini kondisi Gunung Merapi sudah landai, setelah semalam hingga dini hari tadi terjadi malam awan panas guguran dan lava pijar dengan jarak luncur maksimal kurang lebih 5 kilometer menuju arah Tenggara.

"Kondisi sudah melandai, namun kami tetap melakukan upaya antisipasi jika aktivitas Gunung Merapi kembali meningkat," katanya.

Seluruh warga Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan yang mengungsi di Balai Kelurahan Glagaharjo pagi ini juga sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.

"Namun warga tetap diminta waspada jika aktivitas Merapi naik lagi," katanya.

3. Awan panas Merapi dimulai pukul 23.18 WIB

Wisata Lereng Merapi dan Kawasan Penambangan Pasir Ditutup SementaraGunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran, Kamis (6/5/2021). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat waktu terjadinya awan panas guguran masing-masing terjadi pukul 23.18, 23.29, 23.38, 23.44 dan 23.53 WIB, dengan amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi maksimal 570 detik.

Awan panas guguran kembali terjadi dengan jarak luncur maksimal 2 kilometer meter pada Kamis (10/3/2022) dini hari pukul 00.22, 01.00, 01.22, 01.35, 02.07 WIB, dengan amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi 191 detik. BPPTKG menyatakan pada pukul 01.30 WIB aktivitas Gunung api Merapi telah melandai.

Menurut laporan BPPTKG, kejadian ini memicu terjadinya hujan abu di beberapa wilayah seperti di Pos Pengamatan Gunungapi Babadan, Desa Tlogolele, Desa Ketep, Desa Jati, Desa Soronalan dan Desa Gantang di Kecamatan Sawangan, Desa Paten, Desa Sengi dan Desa Krinjing di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Kemudian juga Desa Balai Rante di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.

 

 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya