Tak Ingin Penonton Bola Deg-degan, KONI Buat Kajian Cegah Kericuhan 

KONI menilai pertandingan sepak bola di DIY rentan ricuh 

Yogyakarta, IDN Times - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuat kajian pencegahan tragedi kericuhan di Kanjuruhan, khususnya pada setiap penyelenggaraan pertandingan sepak bola. 

1. Kajian sepak bola dilakukan agar penonton tidak deg-degan

Tak Ingin Penonton Bola Deg-degan, KONI Buat Kajian Cegah Kericuhan Ketua Umum KONI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Djoko Pekik Irianto/Humas Pemda DIY

Ketua Umum KONI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Djoko Pekik Irianto mengatakan kajian penyelenggaraan pertandingan sepak bola yang aman akan melibatkan perguruan tinggi, serta pemangku kepentingan terkait lainnya.

"Meskipun tidak secara formal tetapi kami sudah mengadakan bincang-bincang dan diskusi agar ke depan sepak bola jadi tontonan yang menarik sehingga kalau nonton sepak bola tidak deg-degan," ucap Djoko Pekik, Selasa (4/10/2022). 

 

2. Perhelatan sepak bola di DIY rentan ricuh

Tak Ingin Penonton Bola Deg-degan, KONI Buat Kajian Cegah Kericuhan ilustrasi Sepak Bola (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut Djoko, laga sepak bola di DIY memiliki kerentanan terjadi kericuhan. Berkaca dari kasus di Kanjuruhan, Malang, maka ia meminta manajemen harus profesional sebelum menggelar event sepak bola, khususnya Liga 1, Liga 2, dan Liga 3.

"Harus semaksimal mungkin menerapkan manajemen yang profesional, dalam arti semuanya kondisi siap baik manajemen pertandingan, sarana dan prasarana, serta pengamanan diupayakan memenuhi standar," kata mantan Ketua Umum Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (Apkori) ini.

Sementara edukasi terhadap para suporter, menurut Djoko, penting dilakukan secara berkelanjutan dengan metode yang tepat. "Biasanya para elite suporter sudah oke, tidak ada masalah, tetapi yang terjadi di lapangan, akar rumputnya sehingga harus ada pendekatan fundamental dalam mengedukasi sportivitas ini," ujarnya dikutip Antara. 

 

Baca Juga: Suporter PSIM dan Persis Gelar Salat Gaib untuk Korban Kanjuruhan 

3. Pertanyakan akses masuk suporter ke lapangan hingga pertanyakan prosedur keamanan

Tak Ingin Penonton Bola Deg-degan, KONI Buat Kajian Cegah Kericuhan Suasana Stadion Kanjuruhan pada Senin (3/10/2022). (IDN Times/Gilang Pandutanaya)

Menyoroti tragedi Kanjuruhan Malang, Djoko mencatat sejumlah hal yang patut menjadi evaluasi bersama, antara lain mempertanyakan akses penonton masuk ke dalam lapangan.

"Pertama, kenapa sampai penonton bisa masuk lapangan. Bukankah desain stadion sudah dirancang sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan penonton bisa masuk lapangan. Itu dari aspek sarana," katanya

Berikutnya, standar akses masuk dan keluar bangunan yang membuat penonton kesulitan keluar Stadion Kanjuruhan saat terjadi penumpukan massa. "Saya tidak tahu persis apakah benar over kapasitas. Kalau itu betul maka itu kan jadi kesalahan pihak manajemen penyelenggara," kata dia.

Tidak kalah penting, lanjut Djoko, adalah memastikan standar prosedur pengamanan diterapkan. Ia mengaku sangsi apakah prosedur pengamanan sesuai yang tercantum dalam Statuta FIFA sudah disampaikan ke aparat keamanan.

"Saya agak sangsi apakah pihak PSSI dan PT Liga sudah menyampaikan standar baku pengamanan sepak bola sesuai Statuta FIFA atau belum," ujar Djoko Pekik.

Baca Juga: Suporter Bola di Bantul Gelar Aksi Solidaritas Tragedi Kanjuruhan

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya