Tak Bekerja, Pelaku Wisata di Gunungkidul Menjadi Petani 

Kerugian sektor wisata diperkirakan mencapai Rp500 miliar 

Gunungkidul, IDN Times- Ribuan pelaku wisata di Kabupaten Gunung Kidul menganggur.  Untuk tetap hidup, mereka menggantungkan hidup dari hasil sawah atau kebun.

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Hary Sukmono mengatakan 42 destinasi wisata di Gunung Kidul saat ini tutup. Padahal pelaku wisata di Gunungkidul melibatkan  sebanyak 3.635 orang.

"Mereka terkena dampak pandemi COVID-19 karena saat ini sektor pariwisata di Gunung Kidul ditutup total, otomatis tidak ada kegiatan ekonomi," kata Hary seperti dilansir dari Antara, Senin (14/4).

 

1. Pendataan jumlah pelaku wisata

Tak Bekerja, Pelaku Wisata di Gunungkidul Menjadi Petani Ilustrasi Kartu Pra Kerja (IDN Times/Arief Rahmat)

Hary Sukmono menyatakan, saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja untuk melakukan pendataan pelaku wisata yang terdampak, tujuannya agar mendapatkan kartu pra kerja dan pelatihan sesuai yang diminati.

“Sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat, kami koordinasi dengan dinas tenaga kerja,” katanya.

Baca Juga: [UPDATE] 14 April 2020, Kasus Positif COVID-19 di DIY Bertambah 6

2. Kerugiaan diperkirakan mencapai Rp500 miliar

Tak Bekerja, Pelaku Wisata di Gunungkidul Menjadi Petani IDN Times/Daruwaskita

Saat pandemi COVID-19 terjadi, jumlah kerugian dari sektor wisata hingga Mei diperkirakan mencapai mencapai Rp100 miliar. 

“Kita perkirakan bila kondisi pandemi COVID-19 masih belanjut sampai Desember, nanti perkiraannya bisa mencapai lebih dari Rp500 miliar.

Hary menyebut sesuai dengan arahan pemerintah pusat, untuk Maret sampai Mei mendatang merupakan masa tanggap darurat. Kemudian pada Juni hingga Desember yakni masa pemulihan. Sedangkan selama satu tahun pada 2021 nanti, yakni masa normalisasi.

3. Pelaku wisata beralih profesi

Tak Bekerja, Pelaku Wisata di Gunungkidul Menjadi Petani Wikipedia

Sementara itu, Bidang Pemasaran Pokdarwis Gunung Api Purba Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Heru Purwanto mengatakan lebih dari seratus orang anggota pokdarwisnya yang terdampak COVID-9,harus beralih profesi. 

Heru mengatakan para pelaku wisata saat ini beralih profesi berkebun dan bertani untuk mencukupi kebutuhan.

"Sampai sejauh ini belum ada insentif yang diberikan dari pemerintah. Namun ada arahan supaya melakukan pengisian data untuk mendapatkan kartu prakerja dan pelatihan," katanya.

Baca Juga: Pemda DIY Siapkan Rp9 Miliar untuk Uang Insentif Tenaga Medis  

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya