Sultan Minta Masyarakat Patuhi Imbauan Jaga Jarak Satu Meter

Pasien corona akan dipusatkan di dua rumah sakit

Kota Yogyakarta, IDN Times - Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengingatkan warga Yogyakarta untuk menaati aturan menjaga jarak atau social distancing, agar terhindar dari penularan COVID-19

Sri Sultan HB X mengingatkan pentingnya melakukan social distancing di tidak hanya di pertemuan masyarakat, juga saat berada di tempat umum. 

“Kalau berkumpul kita harus  menjaga jarak satu meter. Kalau di rumah makan mungkin dalam satu meja bisa diduduki satu orang saja, bisa gak? Kalau antre bioskop atau cari tiket kereta api, kita juga jaga jarak satu meter tidak perlu berdesakan," ujar Sultan di Bangsal Kepatihan Kantor Gubernur DIY, Yogyakarta, Senin (23/3). 

Baca Juga: Jogja Tidak Lockdown, Sultan Minta Rakyat Sabar dan Pasrah

1. Pemda DIY terapkan sistem calm down

Sultan Minta Masyarakat Patuhi Imbauan Jaga Jarak Satu MeterGubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. IDN Times/Paulus Risang

Sultan menyatakan saat ini Pemda DIY tidak akan melakukan lock down namun menerapkan sistem calm down. Sistem ini diambil karena hingga saat ini, positif COVID-19 yang ada di DIY tertular dari luar daerah. 

“Di Yogyakarta tidak ada potensi lokal yang menunjukkan, jadi tidak ada daerah merah karena tertular saat pergi ke luar daerah. Tapi kebijakan ini akan dilakukan sesuai perkembangan.”

Sultan menegaskan hal ini hanya dapat dilakukan jika masyarakat membatasi mobilitas tidak bepergian ke luar daerah. 

“ Saya minta warga Yogyakarta tidak perlu keluar pergi ke wilayah atau provinsi lain , kita tahu siapa yg pergi keluar daerah,” ujar Sultan. 

2. Akan menerbitkan aturan tentang pelaku usaha

Sultan Minta Masyarakat Patuhi Imbauan Jaga Jarak Satu MeterWakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X meninjau stan UMKM di Grebeg UMKM DIY 2019 Bank Indonesia. IDNTimes/Holy Kartika

Mengenai pelaku usaha yang mengalami kerugian selama pandemi corona, Sultan menyatakan telah bertemu dengan para pelaku usaha. 

“Kami kemarin sudah dialog dengan pelaku usaha, perlu bantuan Pemda untuk mereschedule pembayaran perbankan dan sebagainya. Bagi kami tidak masalah.”

Menurut Sultan hal itu bukan hal sulit, karena Yogyakarta pernah melakukannya saat gempa 2006 dan erupsi Merapi di tahun 2010. 

3. Sardjito dan Hardjolukito akan menjadi rumah sakit rujukan positif Covid-19

Sultan Minta Masyarakat Patuhi Imbauan Jaga Jarak Satu MeterPasien saat memeriksakan diri ke RSUP dr. Sardjito. IDN Times/Siti Umaiyah

Sultan menyatakan pihaknya saat ini sedang menambah kamar di RSPAU Hardjolukito. Dengan penambahan kamar di RSPAU, maka penanganan pasien akan dipusatkan di dua rumah sakit negeri tersebut. 

“Kami sedang mencoba untuk menentukan isolasi bagi mereka yang positif di satu tempat. Kami sedang berproses di Hardjolukito membangun kamar baru, agar bisa terkosentrasi di Sardjito dan Hardjolukit,” ujar Sultan di Kepatihan. 

Pemusatan ini dilakukan agar perawat tenaga medis dan ADP tidak menyebar, tapi terkonsentrasi hanya di dua rumah sakit. Sehingga tidak kesulitan untuk mengonsolidasikan potensi 

"Dengan cara seperti itu, dokter dan perawat tidak terlalu capek. Fasilitas ini sedang kami selesaikan dengan harapan kalau selesai, mungkin ada tambahan kamar besar dan kia bisa konsentrasi ppelayanan bagi mereka yang kena virus." 

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie menambahkan untuk kapasitas ruang isolasi yang disiapkan di RSPAU Hardjolukito adalah sebanyak 150 kamar.  Jika nantinya Hardjolukito penuh maka Sardjito akan tetap digunakan. 

“Kapasitas di Hardjolukito nantinya 150 yang layak untuk jadi ruang isolasi, kalau terjadi peningkatan eskalasi besar, semua akan kita arahkan ke Hardjolukito,” ujar Pembajun. 

Baca Juga: Ini Isi Pidato Lengkap Sultan HB X Terkait COVID-19

Topik:

  • Febriana Sintasari
  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya