Sultan Kedepankan Dialog Atasi Masalah Pembuangan Sampah Piyungan

Bekas TPST akan dijadikan ruang terbuka hijau

Yogyakarta, IDN Times - Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Piyungan, Kabupaten Bantul masih ditutup warga. Akibatnya, sampah di tiga daerah yakni Sleman, Bantul dan Kota Jogja menumpuk di depo-depo karena tidak bisa terbuang.

Warga menuntut untuk bertemu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk menyampaikan aspirasi mereka. Sultan mengatakan akan berupaya mengedepankan dialog dengan warga terkait penutupan TPST Piyungan.

1. Pemda DIY siapkan lahan baru

Sultan Kedepankan Dialog Atasi Masalah Pembuangan Sampah PiyunganSri Sultan Hamengku Buwono X. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Sultan menjelaskan saat ini pemerintah sedang menyiapkan lahan baru yang lokasinya berdekatan dengan TPST Piyungan. Sultan menjelaskan lahan baru sudah disiapkan. Lokasi pembuangan yang lama akan ditutup untuk direklamasi menjadi tempat wisata atau ruang terbuka hijau.

“Prinsip yang lama ini kita tutup akan dijadikan tempat wisata, ruang hijau,” kata Sultan kepada wartawan di kompleks Gubernur, Selasa (10/5/2022).

 

2. Butuh waktu untuk mengembangkan lokasi TPST baru

Sultan Kedepankan Dialog Atasi Masalah Pembuangan Sampah Piyungan1.600 ton sampah di Kota Yogyakarta menumpuk. IDN Times/ Tunggul Damarjati

Sultan berharap warga bisa memahami butuh waktu untuk mengembangkan lokasi baru sebagai tempat pengolahan sampah yang saat ini sedang berproses melalui KPBU Piyungan adalah Bappenas dan Kementerian Keuangan.

“Tempat baru di sebelahnya akan kami kembangkan, tapi berdasarkan hasil studi yang dilakukan Pemerintah Pusat, waktunya lebih panjang. Kita berharap warga bisa memahaminya,” kata Sultan.

 

Baca Juga: Buntut Pemblokiran Jalan TPA Piyungan, 1.600 Ton Sampah Terbengkalai  

Baca Juga: Kota Yogyakarta Darurat Sampah! 

3. Ini 2 rencana Pemda DIY untuk lahan pembuangan sampah

Sultan Kedepankan Dialog Atasi Masalah Pembuangan Sampah PiyunganAntrean truk sampah mengular di TPST Piyungan. (IDN Times/Daruwaskita)

Wakil Kepala Dinas PU ESDM DIY, Kusno Wibowo memaparkan terdapat dua rencana pengembangan tempat pembuangan sampah Piyungan yang saat ini sedang dilakukan oleh Pemerintah Daerah DIY.

Rencana pertama adalah pengembangan Piyungan menggunakan pengolahan berdasarkan teknologi.

“Pengembangan ini direncanakan akan menggunakan skema pembiayaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Untuk proses pengembangan TPA Regional Piyungan menggunakan skema KPBU saat ini sudah masuk dalam tahap penyiapan studi kelayakan Proyek KPBU Pengembangan TPA Regional Piyungan. Pengembangan TPA Regional Piyungan dengan skema KPBU ini direncanakan baru beroperasi
di tahun 2026," ujar Kusno.

Selain pengembangan dengan skema KPBU, Pemerintah Daerah DIY merencanakan pembangunan transisi regional Piyungan sebagai tempat pengolahan sampah baru. Pertimbangannya adalah TPA eksisting sudah tidak bisa menerima sampah di akhir tahun 2022 dan pengembangan dengan skema KPBU baru beroperasi di tahun 2026.

“Transisi regional Piyungan dengan luasan 2,1 hektare direncanakan akan bisa dioperasikan di akhir Agustus 2022. Dalam penyiapan pelaksanaan pembangunan TPA Transisi, dibutuhkan tenaga kerja dan peralatan yang cukup banyak,' ujar Kusno.

Selain pelaksanaan pembangunan untuk pengembangannya, Dinas PUP ESDM DIY melaksanakan pengadaan lahan seluas 5,8 hektare di Dusun Ngablak, Kalurahan Sitimulyo untuk pengembangan TPA Piyungan dengan skema KPBU pada TA 2022 dan TA 2023 serta pembangunan drainase permukiman TPA Piyungan di Dusun Banyakan dan Dusun Ngablak Kalurahan Sitimulyo yang direncanakan pada tahun 2023.

Baca Juga: TPST Piyungan Diblokir Warga, Ratusan Ton Sampah Menumpuk‎

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya