Sleman Perpanjang Masa Darurat Gunung Merapi Hingga Tahun Baru

Hal ini juga berlaku untuk pandemik COVID-19

Sleman, IDN Times- Pemerintah Kabupaten Sleman memperpanjang status tanggap darurat bencana erupsi Gunung Merapi dan darurat bencana nonalam COVID-19 hingga 31 Desember 2020. Perpanjangan dilakukan setelah tanggap darurat bencana COVID-19 dan Merapi berakhir pada 30 November 2020.

"Dalam penanganan darurat bencana tersebut Pemkab Sleman mengalokasikan anggaran melalui dana tak terduga. Sampai saat ini dana tak terduga masih mencukupi untuk penanganan darurat COVID-19 maupun Merapi," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Harda Kiswaya seperti dikutip dari Antara, Selasa (1/12/2020). 

 

 

 

1. Perpanjangan status karena kedua Merapi dan COVID masih membutuhkan perhatian

Sleman Perpanjang Masa Darurat Gunung Merapi Hingga Tahun BaruSekretaris Daerah Sleman, Harda Kiswaya. IDN Times/Siti Umaiyah

Perpanjangan masa tanggap darurat bencana tersebut memperhatikan dua hal, yakni terkait bencana nonalam pendemik COVID-19 dan kedua terkait status Siaga Merapi.

"Saat ini pandemik COVID-19 belum berakhir dan status aktivitas vulkanis Gunung Merapi belum turun. Sehingga status darurat bencana diperpanjang," katanya.

 

Baca Juga: Ada Bilik Asmara di Barak Pengungsian Merapi, Khusus untuk Pasutri

2. Tanggap darurat bisa mengakses dana tak terduga

Sleman Perpanjang Masa Darurat Gunung Merapi Hingga Tahun BaruANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Harda mengatakan penetapan status tanggap darurat bencana ini, membuat Pemkab bisa mengakses dana tidak terduga untuk penanganan.

"Dana masih banyak dan cukup hingga akhir tahun. Saat ini total dana tidak terduga yang dimiliki Pemkab Sleman mencapai Rp32 miliar, itu bisa digunakan untuk penanganan barak pengungsian Merapi," katanya.

 

3. Barak pengungsian ditambah di 2 kapanewon

Sleman Perpanjang Masa Darurat Gunung Merapi Hingga Tahun BaruGunung Merapi terlihat dari kawasan Candi Plaosan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Saat ini pihaknya masih fokus untuk mempersiapkan barak pengungsian di Kapanewon Cangkringan, sebab Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan (BPPTKG) baru saja memberikan rekomendasi bahaya di daerah Cangkringan.

"Namum persiapan untuk barak pengungsian di daerah barat yaitu di Kapanewon Turi dan Pakem juga dipersiapkan. Hal itu sebagai langkah antisipasi jika ancaman bahaya erupsi mengarah ke sisi barat Merapi," katanya.

Baca Juga: Fakta Unik Gunung Semeru, Rumahnya Para Pendaki 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya