Sering Dianggap Gulma, Mahasiswa UGM Olah Tanaman Genjer Jadi Yogurt 

Kandungan Yoger untuk mencegah gangguan pencernaan  

Sleman, IDN Times - Sebanyak lima mahasiswa UGM mengembangkan minuman yoghurt berbahan genjer, yaitu tanaman yang sering dijadikan dan mudah di sekitar sawah, sungai, dan rawa.

Minuman ini diberi nama YOGER atau Yoghurt Genjer dengan mengombinasikan olahan susu yang difermentasikan dengan bakteri Lactobacillus bulgaricus dengan genjer yang sudah dikeringkan dan diolah menjadi tepung genjer.

 

1. Yoger dibuat untuk memenuhi serat dalam tubuh

Sering Dianggap Gulma, Mahasiswa UGM Olah Tanaman Genjer Jadi Yogurt Minuman ini diberi nama YOGER atau Yoghurt Genjer, hasil olahan 5 mahasiswa UGM.(Humas UGM)

Annisa Nur Wijayanti, mahasiswa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan bersama rekan satu timnya Silvestra Gratiana Tyas Vita Wimasari, dari FISIPOL, Sinatrya Larasati Putri. Fakultas Peternakan, Abdullah Faedi Rahman dari Fakultas Geografi, dan Annisa Citra Gitaswari, FakultasTeknik mengembangkan Yoger melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K) UGM yang memperoleh pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

“Produk ini diciptakan dengan tujuan agar dapat menjadi minuman yang membantu masyarakat Indonesia dalam memenuhi kebutuhan serat harian dan melengkapi gaya hidup sehat bagi masyarakat dengan menghadirkan cara baru yang lebih unik dan kreatif sebagai solusi baru untuk mengonsumsi sayuran,” ujar Annisa, Rabu (23/11/2022). 

 

 

2. Tanaman genjer sering dianggap sebagai gulma

Sering Dianggap Gulma, Mahasiswa UGM Olah Tanaman Genjer Jadi Yogurt ilustrasi genjer (instagram.com/wiwienlisnawaty)

Pemilihan genjer sebagai bahan baku utama pembuatan yogurt adalah untuk mengangkat genjer dari segi nilai ekonominya. Meski mudah ditemui, tanaman ini sering dianggap gulma oleh para petani. Karena itu, produk ini menjadi salah satu inovasi pemanfaatan genjer dalam bentuk minuman yang unik sekaligus menyehatkan.

Kombinasi dari yoghurt dan genjer dipilih karena kandungannya berguna untuk mencegah dislipidemia serta gangguan pencernaan.

 

Baca Juga: 6 Kafe di Dekat Kampus UGM Yogyakarta, Nyaman Buat Nugas

Baca Juga: Ekonom UGM UGM Optimis Jogja Mampu Hadapi Ancaman Resesi

3. Di botol terdapat QR Code untuk edukasi daur ulang kemasan

Sering Dianggap Gulma, Mahasiswa UGM Olah Tanaman Genjer Jadi Yogurt daur ulang sampah (Unsplash.com/Sigmund)

Selain bermanfaat bagi kesehatan tubuh, YOGER juga memiliki keunikan pada kemasannya yakni dilengkapi dengan QR Code untuk edukasi daur ulang kemasan dengan menghadirkan sistem dan edukasi daur ulang kemasan bernama Yo-Recycle!. 

“Sistem Yo-Recycle! merupakan suatu sistem daur ulang kemasan yang berisikan edukasi dan tata cara pengumpulan sampah produk YOGER. Sistem Yo-Recycle! terdapat pada kemasan produk YOGER berupa kode QR yang jika dipindai akan berisikan poster sistem Yo-Recycle!,” urainya.

Konsumen dapat mengumpulkan kemasan botol YOGER dengan jumlah minimal 10 botol dan mendapatkan suvenir menarik berupa produk YOGER. Harapannya, sistem Yo-Recycle! dapat berfungsi sebagai wadah pengumpulan kemasan botol produk YOGER agar tidak menjadi sampah dan mencemari lingkungan. agar semakin dikenal,” terang Fatma.

Baca Juga: Dosen UGM Ingatkan Gangguan Informasi Makin Santer Jelang 2024   

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya