Selama Tahun 2019 - 2020, Merapi Alami Erupsi Sebanyak 15 kali  

Hujan abu terjadi di Magelang dan Kulon Progo

Kota Yogyakarta, IDN Times- Letusan eksplosif Gunung Api Merapi yang terjadi pada pukul 9.13 WIB dan 9.27 WIB pada Minggu (21/6) menyebabkan hujan abu terjadi di wilayah Magelang, Jawa Tengah dan Kulon Progo.

Berdasarkan keterangan tertulis Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida hujan abu tipis terjadi di Kecamatan Girimulyo, Kulon Progo.

"Saat erupsi terjadi angin bergerak ke arah barat. Hujan abu tipis terjadi hingga Kecamatana Girimulyo yang berjarak sekitar 45 kilometer dari Merapi" papar Hanik pada Minggu (21/6).   

Baca Juga: Minggu Pagi, Gunung Merapi Alami Erupsi Sebanyak Dua Kali 

1. Letusan terjadi sebanyak 15 kali selama tahun 2019 hingga 2020

Selama Tahun 2019 - 2020, Merapi Alami Erupsi Sebanyak 15 kali  Erupsi Merapi 21 Juni / BPPTKG

Pada tahun 2019 hingga 21 Juni 2020, telah terjadi sebanyak 15 kali erupsi. Di tahun 2020, telah terjadi sebanyak 10 kali erupsi, yaitu: 

1. 4 Januari: 

Awan panas guguran Gunung Merapi tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimal 55 mm dengan durasi kurang lebih 105 detik. 

2. 13 Februari:

Berdasarkan data Seismograf erupsi terjadi dengan amplitudo 75 mm dan durasi 150 detik dengan tinggi kolom sekitar 2.000 meter yang bergerak ke arah barat laut. 

3. 3 Maret: 

Tinggi kolom erupsi mencapai kurang lebih 6.000 meter dari puncak Merapi. Dari data seismograf menunjukkan erupsi terjadi dengan amplitudo 75 mm dengan durasi 450 detik. Arah guguran sendiri mengarah ke hulu Kali Gendol. Erupsi disebabkan pemicu yang sama seperti erupsi sebelumnya, yaitu adanya akumulasi gas.  

4. 27 Maret hingga 28 Maret: 

Selama kurun waktu 24 jam, Merapi mengalami erupsi sebanyak empat kali. BPPTKG menyatakan terjadi indikasi semakin dekatnya suplai magma menuju ke permukaan. 

Erupsi Merapi terjadi pada hari Jumat (27/3) pukul 10.46 dan 21.26 dan Sabtu (29/3) pagi 05.21 WIB dan pukul 19.25 WIB. Dalam erupsi itu ketinggian kolomnya antara 1.000 meter hingga 6.000 meter.

5. 10 April:

Data Seismograf tercatat amplitudo 75 mm. Erupsi terjadi selama 103 detik dengan tinggi kolom mencapai 3.000 meter. Pada saat erupsi, angin mengarah ke Barat Laut atau ke arah Magelang, Jawa Tengah.

6. 21 Juni:

Merapi mengalami dua kali erupsi. Erupsi pertama terjadi pada pukul 09.13 WIB dan kedua hanya berselang 14 yaitu menit pukul 09.27 WIB. 

 

2. Sebelum terjadi letusan terjadi VTA sebanyak 80 kali

Selama Tahun 2019 - 2020, Merapi Alami Erupsi Sebanyak 15 kali  Ilustrasi Gunung Merapi Erupsi. Twitter.com/BPPTKG

Berdasarkan catatan BPPTKG, kejadian letusan dapat terjadi sewaktu-waktu atau sebelumnya ditandai dengan peningkatan aktivitas vulkanik. 

Sebelum terjadi erupsi pagi ini sejak tanggal 8 Juni hingga 20 Juni terjadi peningkatan jumlah gempa vukano-tektonik dalam (VTA). Selama 13 hari terjadi VTA selama 80 kali. 

Peningkatan VTA sebelumnya terjadi pada bulan Oktober 2019 hingga Januari 2020, dengan energi yang lebih besar namun tidak menghasilkan letusan eksplosif.

3. Erupsi terjadi selama 5 menit dan 100 detik

Selama Tahun 2019 - 2020, Merapi Alami Erupsi Sebanyak 15 kali  Gunung Merapi. Twitter.com/BPPTKG

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan erupsi yang terjadi Minggu (21/6) yang tercatat di Seismograf dengan amplitudo 75 mm dengan tinggi kolom abu teramati 6.000 meter di atas puncak Gunung Merapi.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 75 mm dan durasi kurang lebih terjadi 5 menit 28 detik.

Sedangkan untuk Erupsi kedua terjadi pada pukul 9.27 WIB dengan amplitudo 75 mm dan durasi 100 detik. Namun untuk erupsi kedua tidak teramati tinggi kolom. 

Baca Juga: 10 Fakta Unik Gunung Merapi yang Kembali Erupsi, Pernah ke Sini?

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya