Sejak Dini Hari, Merapi Keluarkan 16 Kali Guguran Lava Pijar  

Guguran lava pijar terjadi pukul 00.00 - 12.00 WIB

Sleman, IDN Times - Sejak dini hari pukul 00.00 hingga 18.00 WIB, Gunung Merapi mengeluarkan sebanyak 16 kali guguran lava pijar. Berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), arah guguran menuju barat dengan jarak luncur antara 1.500 hingga 1.800 meter. 

1. Guguran lava pijar terjadi pukul 00.00 - 12.00 WIB

Sejak Dini Hari, Merapi Keluarkan 16 Kali Guguran Lava Pijar  Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Tempel, Sleman, D.I Yogyakarta, Jumat (5/3/2021). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan berdasarkan pengamatan Minggu (22/8/2021) mencatat pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, teramati sebanyak tujuh kali kali guguran lava pijar ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter.

"Pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, terjadi sembilan 9 kali guguran lava ke yang sama dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/8/2021). 

Baca Juga: Kubah Lava Gunung Merapi Alami Perubahan Morfologi 

2. Data jumlah kegempaan

Sejak Dini Hari, Merapi Keluarkan 16 Kali Guguran Lava Pijar  ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Jumlah kegempaan guguran terjadi 265 kali dengan amplitudo dari 3-46 mm, selama 17-167 detik. Kegempaan embusan terjadi sebanyak 5 kali, amplitudo antara 4-10 mm dengan durasi maksimal 36 detik. Sedangkan hybrid atau gempa fase banyak, terjadi 6 kali dengan amplitudo 4-6 mm, durasi 7-8 detik. 

3. BPPTKG Ingatkan warga tidak beraktivitas di daerah potensi bahaya

Sejak Dini Hari, Merapi Keluarkan 16 Kali Guguran Lava Pijar  Kondisi Gunung Merapi pada Jumat (6/8/2021) / BPPTKG

BPPTKG menyampaikan potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara dan barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah Sungai Woro. Untuk arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh 5 km.

Apabila terjadi lontaran material vulkanik saat erupsi eksplosif diperkirakan dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Masyarakat pun dilarang tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya