Seekor Ular Muncul di Keraton Yogyakarta saat Haul Sultan HB IX

Keraton anggap itu peristiwa biasa

Kota Yogyakarta, IDN Times - Penampakan seekor ular yang melingkar di salah satu tiang di Keraton Yogyakarta, Kamis malam (15/10/2020) bikin heboh.

Penghageng Tepas Dwarapura Keraton Yogyakarta, KRT Jatiningrat mengatakan ular tersebut ditemukan di Bangsal Magangan Keraton Yogyakarta.

"Kejadiannya, malam Jumat (15/10/2020) Kliwon," kata Romo Tirun, Selasa (20/10/2020).

Baca Juga: Pandemi COVID-19, Keraton Yogyakarta Kembali Tiadakan Grebeg 

1. Pihak Keraton menganggap biasa peristiwa itu

Seekor Ular Muncul di Keraton Yogyakarta saat Haul Sultan HB IXIlustrasi Keraton Yogyakarta. Facebook.com/Kraton Jogja

Romo Tirun itu menambahkan peristiwa seperti itu merupakan kejadian yang biasa di lingkungan Keraton Yogyakarta. Dengan begitu, kata Romo Tirun, peristiwa itu tidak terlalu mengejutkan.

''Itu biasa di Keraton itu terjadi seperti itu. Jika kejadiannya di luar Keraton mungkin mengejutkan tapi kalau di keraton itu, orang-orang keraton itu, ada harimau misalnya yang nganu, itu kan di dalam itu ada patung harimau yang menghadap ke selatan itu," kata Romo Tirun tanpa menjelaskan secara rinci.

 

2. Munculnya ular bertepatan dengan Haul Sultan

Seekor Ular Muncul di Keraton Yogyakarta saat Haul Sultan HB IXid.wikipedia.org

Hanya, kata Romo Tirun, kejadian melingkarnya ular di pilar Keraton bisa dikatakan misterius. Alasannya, bentuk ular bermotif dan kejadian malam hari. Apalagi peristiwa bertepatan dengan saat haul Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

"Memang misterius, malam-malam kok ada ular. Bentuk ularnya itu kok seperti beras wutah (beras tumpah), tlenik-tlenik (motif titik-titik) tidak seperti biasanya. Harinya juga malam Jumat Kliwon. Apalagi sedang memperingati khaulnya HB IX," katanya.

3. Ular menghilang dengan sendirinya

Seekor Ular Muncul di Keraton Yogyakarta saat Haul Sultan HB IXSeekor ular melingkari pilar Bangsal Magangan, Keraton Yogyakarta, pada malam Jumat (15/10/2020) lalu. Twitter.com/RahmaPt

Romo Tirun menjelaskan ular berada di pilar sebelah utara di atas umpak di Bangsal Mangangan. Ular tersebut tidak mengganggu dan hilang dengan sendirinya.

"Ular dibiarkan terus hilang. Dibiarkan mau dilihat lagi sudah hilang. Ularnya tidak mengganggu, memperlihatkan diri biasa itu," katanya.

Menurut Romo Tirun, Bangsal Magangan berfungsi untuk menyeleksi abdi dalem prajurit. Biasanya, kata Romo Tirun, seleksi langsung dilakukan oleh putra mahkota atau Sultan sendiri.

"Karenanya dinamakan magangan, magangan itu calon," ujarnya.

Baca Juga: Peringati HUT RI, Keraton Yogyakarta Luncurkan Album Gendhing Gati

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya