Pustral UGM Dokumentasikan 44 Tahun Pembuatan Jalan Tol di Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM mendokumentasikan perkembangan dan isu yang terjadi dalam penyelenggaraan jalan tol di Indonesia sejak tahun 1978 hingga 2022.
Diharapkan pendokumentasian dalam bentuk buku, nantinya dapat menjadi acuan dalam meningkatkan pengembangan jalan tol di Indonesia.
1. Pembangunan jalan tol di Indonesia mengalami perubahan
Peneliti senior Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM sekaligus Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit menyatakan penyelenggaraan jalan tol di Indonesia mengalami evolusi dari penyediaan layanan (availability) menjadi pencapaian kualitas layanan (quality) dan selanjutnya keberlanjutan dengan memperhatikan isu lingkungan (sustainability).
"Disebut evolusi juga terjadi dari sumber dana yang semula berasal dari public sector spending menjadi kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Evoluasi juga dari konektivitas sebagai enabler menjadi nilai tambah atas aset dan konektivitas," papar Danang, Senin (12/9/2022).
2. Berharap dapat menjadi pembelajaran pembangunan tol di Indonesia
Direktur Penelitian Universitas Gadjah Mada, Mustofa berharap buku yang diberi judul “Kajian Kritis Pengembangan Jalan Tol di Indonesia” dapat menjadi salah satu upaya pembelajaran bagi pengambil kebijakan, regulator, investor dan sponsor proyek, lembaga pembiayaan, masyarakat akademik dan profesional.
“Tujuan dari penulisan buku ini untuk meningkatkan kualitas dan jaringan jalan tol di Indonesia sehingga infrastruktur publik yang disediakan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat," ujarnya dikutip laman resmi UGM.
Baca Juga: Pustral UGM Sebut Sepeda Transportasi Terbaik di Perkotaan
3. Ditulis oleh 44 penulis dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia
Buku ini akan ditulis sekitar 16 guru besar yang berasal dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjajaran, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Hasanuddin, Universitas Brawijaya dan Universitas Katolik Parahiyangan.
Penulisan buku juga melibatkan sekitar 28 penulis yang berasal dari beberapa kampus di Indonesia.
Baca Juga: Kecelakaan di Bantul, Pustral UGM: Daerah Rawan Harus Jadi Prioritas