Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM, Tawarkan Konsep Sampah Berbayar 

Sistem berbayar kendalikan banyaknya sampah yang dibuang

Sleman, IDN Times - Mulai awal tahun 2023, Pemkot Yogyakarta melarang pembuangan sampah anorganik di semua depo wilayahnya. Hal ini untuk menurunkan jumlah sampah yang dibuang di TPA Piyungan, Bantul. 

Kepala Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada (PSLH UGM) Yogyakarta Pramono Hadi mengatakan program larangan membuang sampah anorganik dinilai sangat bagus, namun perlu disertai kesadaran untuk menghitung volume sampah yang dibuang.

Untuk itu PSLH UGM menawarkan konsep sampah berbayar sesuai berat atau volume untuk melengkapi gerakan nol sampah anorganik di Kota Yogyakarta.

"Jadi, kalau orang membuang sampah banyak, ya bayarnya banyak. Kalau sampahnya sedikit ya bayarnya sedikit jadi berdasarkan volume dan tonase atau kilogram beratnya," kata Pramono, Rabu (11/1/2023). 

 

1. Tawarkan sistem pembuangan sampah berbayar

Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM, Tawarkan Konsep Sampah Berbayar Ilustrasi buang sampah di sembarang tempat (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Menurut Pramono Hadi, sistem jasa pembuangan sampah rumah tangga berbayar dengan tanpa memperhitungkan volumenya seperti yang selama ini dipraktikkan di berbagai wilayah tidak fair.

"Tidak fair, misalnya sampah yang dibuang sedikit, bayarnya tetap sama setiap bulan. Di sisi lain masyarakat juga tidak memiliki pertimbangan untuk mengendalikan sampah karena toh mampu membayar," terang Pramono dikutip Antara, Rabu (11/1/2023). 

2. Sistem berbayar akan kendalikan banyaknya sampah

Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM, Tawarkan Konsep Sampah Berbayar Ilustrasi sampah (ANTARA FOTO/Armansyah Putra)

Apabila gerakan nol sampah anorganik dipadu dengan sistem berbayar berdasarkan timbangan volume atau bobot sampah yang dibuang maka masyarakat akan memiliki kesadaran memilah sekaligus mengendalikan diri membuang sampah.

"Dengan sistem berbayar tadi orang akan pikir-pikir, mana produk yang saat dibeli sampahnya sedikit, akhirnya produsen juga akan membuat produk yang antisampah," katanya.

 

 

Baca Juga: Mulai 2023, Depo Sampah di Kota Yogyakarta hanya Terima Sampah Organik

Baca Juga: 7 Bank Sampah di Kota Jogja yang Aktif dan Produktif

3. Pelatihan pengolahan sampah bagi warga

Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM, Tawarkan Konsep Sampah Berbayar Aktivitas pengolahan sampah rumah tangga menjadi kerajinan tangan di bank sampah. (Dok. IDN Times/Istimewa)

Selain itu, Pramono berharap masyarakat mendapatkan pelatihan mengolah sampah secara mandiri di rumah baik sampah anorganik maupun organik.

"Anorganik seperti plastik bisa diolah, kertas masih bisa diolah, terus barang-barang elektronika masih bisa diolah. Organik juga bisa dikelola sendiri, seperti sisa makanan bisa untuk pasokan pakan maggot, dan lainnya," kata dia.

Baca Juga: Sampah di Kota Yogyakarta Turun  15 Ton Per Hari  

Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Kerahkan Linmas Jaga Depo Sampah 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya