PKL Lesehan Malioboro Urung Tuntut Pengunggah Harga Pecel Lele

Wakil Wali Kota Yogyakarta minta PKL cantumkan harga lengkap

Kota Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan apresiasi kepada pedagang kaki lima (PKL) lesehan yang mengurungkan niat untuk menggugat pengunggah kasus pecel lele yang viral di media TikTok.

Seperti diberitakan sebelumnya sebuah video Tiktok berisi keluhan harga pecel di Jalan Perwakilan menjadi viral  Dalam video tersebut pengunggah menyatakan penjual pecel lele itu berada di Malioboro. Padahal sebenarnya lokasinya di Jalan Perwakilan yang merupakan sirip kawasan Malioboro.

Pedagang di kawasan Malioboro awalnya hendak menuntut pengunggah tersebut karena dianggap merugikan Pedagang  Kaki Lima (PKL) di kawasan Malioboro. Namun, niatan tersebut diurungkan.

"Wisatawan yang datang tidak memahami apakah mereka makan di Malioboro atau Jalan Perwakilan. Mereka hanya tahu jika mereka sedang berada di kawasan Malioboro," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Sabtu (28/05/2021). 

 

 

 

1. Pedagang diminta cantumkan harga lengkap

PKL Lesehan Malioboro Urung Tuntut Pengunggah Harga Pecel LeleGuiding Block bagi tuna netra yang hilang di Malioboro /Forpi Kota Yogyakarta

Heroe meminta PKL di Malioboro untuk mencantumkan harga. Permintaan itu, khusus ditujukan ke pedagang kuliner, agar tidak menjebak konsumen.

"Yang dipahami wisatawan atau konsumen saat membeli makanan adalah makanan dalam satu paket lengkap. Misalnya membeli pecel lele, tentu yang diharapkan sudah komplet dengan nasi, lalapan, dan sambal," ujar 

Heroe menambahkan harga yang dicantumkan dalam menu makanan yang dijual oleh PKL di kawasan Malioboro sudah seharusnya dibuat dalam satu paket menu makanan lengkap.

"Pedagang tetap bisa menawarkan ke pembeli jika menginginkan tambahan lele atau lauk lain, tambahan lalapan, sambal, atau nasi, tentu diberi harga sendiri," ujarnya.

Masukan tersebut, kata Heroe sebagai upaya untuk meningkatkan dan memperbaiki pelayanan kepada wisatawan atau konsumen di kawasan Malioboro. Apalagi seusai viralnya aduan wisatawan terhadap harga pecel lele yang dinilai cukup mahal dan tidak wajar.

Baca Juga: Viral Lesehan di Malioboro Nuthuk Pembeli, Ini Kata Paguyuban Pedagang

Baca Juga: Pedagang Makanan Malioboro yang Nuthuk Pembeli Ternyata Pemain Baru 

2. Wisatawan bisa lapor ke Jogoboro

PKL Lesehan Malioboro Urung Tuntut Pengunggah Harga Pecel LeleFoto pribadi

Heroe menyatakan wisatawan yang memperoleh pengalaman tidak menyenangkan selama berwisata di kawasan Malioboro bisa langsung menyampaikan aduan ke Jogoboro atau petugas keamanan di kawasan tersebut.

"Petugas Jogoboro berjaga 24 jam di Malioboro. Mereka bisa membantu jika ada permasalahan, termasuk jika ada PKL yang memberikan harga tidak wajar," ujarnya.

Rencananya, kata Heroe, di setiap gerbang yang berada di tiap zona di kawasan Malioboro akan ditempel informasi mengenai layanan pengaduan. "Petugas di gate juga bisa melayani jika ada pengaduan," kata Heroe.

3. Heroe berharap kasus harga nuthuk bisa menjadi pelajaran

PKL Lesehan Malioboro Urung Tuntut Pengunggah Harga Pecel LeleIDN Times/Tunggul Kumoro

Heroe berharap atas kasus yang sempat viral tersebut, seluruh komunitas di kawasan Malioboro bisa menjadikannya sebagai sebuah introspeksi dan pelajaran berharga untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan. "Bagaimana melayani dan berkomunikasi yang baik dengan wisatawan," katanya.

Sedangkan bagi pedagang yang ditengarai menjual makanan dengan harga tidak wajar yaitu di Jalan Perwakilan, Heroe menyebut masih melakukan pengecekan dan verifikasi terhadap temuan-temuan di lapangan. "Di jalan tersebut ada tujuh warung penjual pecel lele. Empat toko dan tiga lesehan. Masih kami crosscheck," ujarnya.

Baca Juga: Viral Lesehan Malioboro Nuthuk Wisatawan, Lalapan dan Sambal Rp10 Ribu

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya