Peningkatan Kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta Tak Terkait Lebaran 

Heroe klaim keterlambatan data sebabkan penumpukan kasus

Kota Yogyakarta, IDN Times - Peningkatan kasus COVID-19 yang terjadi di Kota Yogyakarta akhir-akhir ini didominasi penularan dalam keluarga. Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi menyatakan peningkatan kasus tidak disebabkan karena libur Idul Fitri beberapa waktu lalu.

“Pergerakan ini bukan disebabkan libur Lebaran, tetapi justru banyak diakibatkan libur akhir pekan yang panjang dua pekan lalu. Penularan dalam keluarga dan komunitas di masyarakat masih cukup mendominasi,” kata Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Jumat (11/06/2021).

 

 

Baca Juga: Kasus COVID-19 Meningkat Tajam, Pemda DIY Perketat Aturan Berkumpul   

1. Keterlambatan data sebabkan penumpukan kasus

Peningkatan Kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta Tak Terkait Lebaran Data COVID-19 DIY Selasa (11/6/2021). Instagram/humasjogja

Berdasarkan data Satgas COVID-19 peningkatan kasus yang cukup tinggi tercatat terjadi pada Kamis (10/6/2021) dengan temuan 89 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 baru.

Hanya, Heroe mengklaim angka temuan yang cukup tinggi itu lebih disebabkan keterlambatan penyampaian data selama empat hari sebelumnya. Akibatnya, terjadi penumpukan laporan kasus.

“Tetapi, memang ada sedikit pergerakan kenaikan kasus pada pekan ini. Mudah-mudahan tidak semakin bergerak naik,” ujat Wakil Wali Kota Yogyakarta itu.

Satgas Penanganan COVID-19 Yogyakarta sempat melakukan karantina wilayah mikro di kawasan Semaki Kulon pada dua pekan yang lalu. Langkah ini dilakukan karena terjadi penularan di komunitas dengan 63 kasus. “Ini terjadi usai takziah. Tetapi, sekarang kasusnya sudah bisa diatasi,” ujar Heroe dilansir Antara. 

2. Belum ada laporan kasus terkait dengan varian baru

Peningkatan Kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta Tak Terkait Lebaran Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Kompleks Kepatihan. IDN Times/Tunggul Damarjati

Heroe menjelaskan belum ada laporan mengenai kasus COVID-19 yang disebabkan varian virus baru. “Dari kasus yang ada akhir-akhir ini, masyarakat yang sudah mendapat suntikan vaksin lengkap memiliki kekebalan yang lebih baik dalam melawan virus dibanding warga yang belum divaksin,” ujarnya.

Heroe memberi contoh terdapat satu keluarga yang terkonfirmasi positif COVID-19, dengan satu anggota keluarga yang sudah divaksin. “Warga yang sudah divaksin tidak menunjukkan gejala apapun, sedangkan warga yang belum divaksin mengalami gejala yang lebih berat,” ujarnya.

 

3. Ketersediaan tempat tidur masih mencukupi

Peningkatan Kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta Tak Terkait Lebaran Ilustrasi seorang pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Meski ada kenaikan kasus COVID-19, Heroe memastikan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit bagi pasien COVID-19 masih mencukupi. Sampai saat ini kapasitas yang terpakai sekitar 50 persen.

Berdasarkan data corona.jogjakota.go.id pada Jumat (11/6/2021) terdapat tambahan 30 kasus positif COVID-19, 33 pasien dinyatakan sembuh atau selesai isolasi, dan tiga pasien meninggal dunia.

Dengan demikian, hingga saat ini terdapat 347 kasus aktif di Yogyakarta, dengan 343 pasien menjalani isolasi mandiri dan empat pasien rawat inap.

Baca Juga: Penjualan BTS Meal di Jogja Dibuka Lagi, Satpol PP Awasi Penjualan   

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya