Pemkot Yogyakarta Tawarkan Suvenir Tanaman Pisang dan Anggrek   

Suvenir berupa pohon hidup yang bisa ditanam

Yogyakarta, IDN Times - Bentuk cendera mata pernikahan biasanya berujud benda kecil dari kaca, plastik atau dompet hingga hiasan dan kipas. Sebagian besar suvernir pernikahan yang diberikan adalah benda mati. Apa jadinya jika pohon pisang ditawarkan menjadi cendera mata pernikahan? 

Suvenir yang dikenalkan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta memiliki ukuran kecil dan cantik. Bibit tanaman pisang hasil kultur jaringan ditempatkan dalam sebuah botol kaca yang memiliki bentuk unik. 

"Ide ini adalah kreativitas kami saja, menjadi produk sampingan karena produk utama kami tetap bibit pisang," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Suyana Senin (28/11/2022). 

Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta memiliki fasilitas laboratorium kultur jaringan yang memproduksi ratusan ribu, bahkan jutaan bibit pohon pisang. Pohon pisang hasil kultur jaringan tersebut hanya dijual sebagai bibit di polybag dengan harga sekitar Rp9 ribu per batang untuk bibit pisang yang siap tanam.

 

1. Berbagai varietas pisang yang dijadikan suvenir, di antaranya Raja Bagus, Kepok, Ambon, Cavendish

Pemkot Yogyakarta Tawarkan Suvenir Tanaman Pisang dan Anggrek   Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Suyana memegang suvenir botol berisi pisang.(Antara/Eka AR)

Pisang yang dijadikan suvenir dalam botol kaca dibungkus dengan kain tule dan diberi hiasan pita agar semakin menarik untuk dijadikan suvenir pernikahan. Tanaman pisang dalam botol memiliki tinggi sekitar 10 centimeter. Ada pula botol kaca dengan tanaman pisang berukuran lebih kecil yang disulap menjadi gantungan kunci.

Botol yang akan digunakan perlu disterilkan terlebih dulu dan tanaman pisang harus bisa bertahan dengan baik, setidaknya dalam waktu tiga hari di botol baru, sebelum botol dipercantik dengan kain dan pita sehingga siap menjadi suvenir.

Berbagai varietas pisang yang dijadikan suvenir, di antaranya Raja Bagus, Kepok, Ambon, Cavendish.

2. Harga suvenir bervariasi

Pemkot Yogyakarta Tawarkan Suvenir Tanaman Pisang dan Anggrek   Ilustrasi pohon-pohon produktif (Dok. Google Image)

Setiap tanaman pisang dalam botol kaca untuk suvenir pernikahan tersebut mampu bertahan di dalam botol dalam waktu sekitar satu bulan tanpa perlu penanganan apapun.

"Tanaman bisa langsung dikeluarkan dari botol, dicuci akarnya dan siap dipindahkan ke media tanam. Setiap botol juga akan dilengkapi dengan instruksi menanam sehingga masyarakat bisa menanam dengan proses yang benar," terang Suyana dikutip Antara.

Selain itu, ada tanaman pisang dalam botol kecil sebagai gantungan kunci dijual dengan harga Rp5 ribu per buah, sedangkan suvenir dengan botol lebih besar dijual dengan harga sekitar Rp20 ribu per buah.

Harga jual untuk suvenir tersebut masih cukup tinggi karena proses kultur jaringan dan pemindahan pisang ke botol juga membutuhkan waktu yang lama, disamping bahan baku lain, seperti botol dan kain serta aksesoris tambahan.

Baca Juga: Catat Agenda Wisata Desember 2022 di Jogja, Ada Festival Oleh-oleh 

3. Tak hanya pisang, anggrek juga bisa digunakan

Pemkot Yogyakarta Tawarkan Suvenir Tanaman Pisang dan Anggrek   Pixabay

Selain pisang, tanaman lain yang juga dapat dijadikan suvenir melalui metode kultur jaringan adalah anggrek, keladi, hingga aglonema.

Suyana mengatakan produk tersebut bukan produk ready stok sehingga warga yang ingin memesan sebagai suvenir perlu memesan terlebih dulu beberapa bulan sebelumnya.

Baca Juga: Dinpar Yogyakarta Gelar Laksmita, Kenalkan 12 Event Unggulan 2023

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya