Pemkab Gunung Kidul Izinkan Siswa Libur hingga Awal Januari 2022   

Siswa libur selama 12 hari

Gunungkidul, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul mengizinkan sekolah dari jenjang pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah pertama meliburkan siswa pada akhir Semester I Tahun Ajaran 2021/2022, bersamaan dengan masa libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

1. Kegiatan belajar mengajar dimulai 3 Januari 2022

Pemkab Gunung Kidul Izinkan Siswa Libur hingga Awal Januari 2022   Ilustrasi anak-anak (IDN Times/Dwifantya Aquina)

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Gunung Kidul Ali Ridlo mengatakan pembagian rapor Semester I Tahun Ajaran 2021/2022 akan dilakukan pada 23 Desember 2021 sesuai dengan Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan bagi Satuan Pendidikan di Gunung Kidul.

"Kegiatan belajar-mengajar Semester II Tahun Ajaran 2021/2022 akan dimulai kembali 3 Januari 2022," ujar Ali dikutip Antara, Kamis (16/12/2021). 

2. Siswa libur 1 minggu

Pemkab Gunung Kidul Izinkan Siswa Libur hingga Awal Januari 2022   Ilustrasi anak-anak (IDN Times/Dwi Agustiar)

Kebijakan mengenai libur akhir Semester I Tahun Ajaran 2021/2022 tersebut sejalan dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2021 serta Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi Nomor 32 Tahun 2021.

"Keduanya tentang upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 di masa libur Natal dan Tahun Baru, termasuk bagi sektor pendidikan. Sehingga dengan aturan tersebut, kami mengizinkan pihak sekolah meliburkan kegiatan pembelajaran selama satu minggu," kata Ali.

Baca Juga: 5 Kegiatan Seru di Desa Wisata Nglanggeran Gunungkidul

3. Balai Pendidikan Menengah Kabupaten Gunung Kidul belum keluarkan aturan

Pemkab Gunung Kidul Izinkan Siswa Libur hingga Awal Januari 2022   Ilustrasi Pelajar. (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara itu, Kepala Balai Pendidikan Menengah Kabupaten Gunung Kidul Agus Muhdilarso mengatakan balai belum mengeluarkan surat edaran mengenai libur akhir semester bagi siswa sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, dan sekolah yang sederajat.

"Kami masih menunggu bagaimana teknis lebih lanjut mengenai hal tersebut. Kami mengacu pada edaran yang diterbitkan dari Disdikpora DIY. Sampai saat ini belum ada edaran terbaru dari sana," kata Agus.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya