Pemda DIY Daftarkan Aksara Jawa Hanacaraka Jadi Domain Internasional

Pendaftaran agar tidak diklaim negara lain

Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta mendaftarkan aksara Jawa menjadi domain internasional. 

Pendaftaran dilakukan melalui pengelola Nama Domain Indonesia (Pandi) ke Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN). 

Plt Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Sumadi mengatakan kemarin apabila disetujui maka aksara Jawa bisa digunakan di gawai, seperti halnya aksara negara Jepang dan Tiongkok. 

 

1. Pengukuhan ditargetkan dilakukan bulan November

Pemda DIY Daftarkan Aksara Jawa Hanacaraka Jadi Domain InternasionalUnsplash.com/@agto

Sumadi mengatakan pengukuhan domain aksara Jawa menjadi Internazionalize Domain Name (IDN) pertama di Indonesia ditargetkan pada bulan November 2020.

“Kita sudah mulai mudah-mudahan kalau disetujui bisa siap. Mudah-mudahan sebelum kongres Aksara Jawa ini lho, kita sudah punya ini,” tutur Sumadi di Gedung DPRD DIY, Kamis (27/8/2020).

Baca Juga: Pemilik Warung Makan Positif COVID,Heroe Ingatkan Pelaku Usaha Jogja  

2. Pendaftaran agar tidak diklaim negara lain

Pemda DIY Daftarkan Aksara Jawa Hanacaraka Jadi Domain Internasionalpexels.com/Andrea Piacquadio

Digitalisasi dan pendaftaran IDN sebagai upaya mempertahankan aksara Jawa agar tidak hilang serta dapat diakses siapa saja dan tidak diklaim negara lain.

“Proses saat ini sedang berjalan, bila sudah disetujui aksara Jawa dapat digunakan secara menyeluruh karena nanti akan segera terenskripsi di gawai.”

3. Penambahan jadwal pelajaran Bahasa Jawa

Pemda DIY Daftarkan Aksara Jawa Hanacaraka Jadi Domain InternasionalAksara Jawa

Sementara itu, anggota pansus raperda pemeliharaan dan pengembangan bahasa sastra dan aksara Jawa DPRD DIY , Atmaji mengatakan perlu didorong agar jam pelajaran bahasa Jawa di SMA dan SMK yang selama ini hanya dua jam pelajaran tiap minggunya dapat ditambah

”Kalau ingin generasi muda kita menguasai dan memahami tentang budaya Jawa, maka jam pelajaran harus ditambah. Jangan hanya dua jam, minimal empat jam. Kalau perlu lebih,” ujar Atmaji. 

Baca Juga: Sama-sama Android, Mengapa Samsung Lebih Mahal dari Xiaomi?

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya