Merapi Masih Aktif, BPPTKG Ingatkan Puncak Gunung Diguyur Hujan Lebat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Selama sepekan, terjadi satu kali awan panas guguran ke arah barat daya dengan jarak luncur 2 ribu meter. Guguran lava teramati sebanyak 106 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2 ribu meter.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menyatakan minggu ini kegempaan Gunung Merapi mencatat 1 kali gempa awan panas guguran (AP), 33 kali gempa fase banyak (MP), 1.297 kali gempa guguran (RF), 181 kali gempa hembusan (DG), dan 15 kali gempa tektonik (TT).
“Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu,” ujar Hanik, Sabtu (6/11/2021).
1. Tak ada perubahan morfologi
Berdasarkan pengamatan 29 Oktober hingga 4 November 2021, menunjukkan analisis morfologi dari Stasiun Kamera Deles 5, Tunggularum, Ngepos, dan Babadan 2. Tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan baik kubah barat daya maupun kubah tengah. Volume kubah lava barat daya sebesar 1.610.000 m3 dan kubah tengah sebesar 2.927.000 m3.
Baca Juga: Antisipasi La Nina, Ini Persiapan Petani di Kalasan Sleman
Baca Juga: 5 Petugas Lapas Narkotika Yogyakarta Dicopot Sementara
2. Puncak Merapi diguyur hujan lebat
BPPTKG merilis data pekan ini terjadi hujan di pos pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 49 mm/jam selama 220 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 2 November 2021. Namun tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
3. Pelaku wisata diingatkan tidak melakukan kegiatan di tempat bahaya
Hanik mengingatkan agar masyarakat tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Pelaku wisata direkomendasikan untuk tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.