Merapi Batuk, Boyolali Hujan Abu Tipis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times- Terjadi awan panas guguran Gunung Merapi pada Sabtu (4/1) malam. Keterangan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui akun Twitter @BPPTKG menyatakan awan panas guguran terjadi pada pukul 20.36 WIB.
Baca Juga: Museum Gunung Merapi: Memahami si Dia yang Tak Pernah Ingkar Janji
1. Saat terjadi awan panas, cuaca di sekitar Merapi berkabut
Awan panas guguran Gunung Merapi tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimal 55 mm dengan durasi kurang lebih 105 detik.
BPPTKG menyebutkan secara visual awan panas tersebut tidak tampak secara visual karena saat kejadian cuaca dalam keadaan berkabut.
2. Hujan abu tipis di Cepogo, Boyolali
Dampak dari terjadinya awan panas guguran ini, daerah di sekitar Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah terjadi hujan abu tipis.
Saat terjadinya hujan abu tipis, BPPTKG mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.
3. BPPTKG imbau masyarakat yang beraktivitas di sungai untuk berhati-hati
Saat musim hujan dimulai, BPPTKG juga telah mengeluarkan imbauan bagi masyarakat yang beraktivitas di sekitar sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Imbauan yang disampaikan BPPTKG adalah agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan akan penambahan aliran atau bahaya lahar.
Pada awal Januari lalu, Rabu (1/1) telah terjadi banjir lahar dingin di aliran Kali Gendol di wilayah Kaliadem Kepuharjo, Cangkringan, Sleman. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Baca Juga: Hujan Lebat di Merapi Akibatkan Banjir Lahar Dingin