Kasus Terus Membengkak, Sultan HB X: Jangan Anggap COVID-19 Selesai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Yogyakarta, IDN Times - Peningkatan kasus COVID-19 di DI Yogyakarta dalam terus mengalami peningkatan. Hingga Jumat (4/12/2020) jumlah pasien positif mencapai mencapai 6.565 kasus. Bahkan pada Kamis (3/12/2020) mencapai rekor tertinggi yaitu 189 kasus.
Jumlah kasus peningkatan dalam jumlah besar, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono mendesak mengingatkan masyarakat tidak menganggap pandemi COVID-19 telah berlalu.
"Jangan menganggap bahwa semuanya sudah selesai. Obatnya (COVID-19) tetap belum ada," kata Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Jumat (4/12/2020).
1. Patuhi prokes beda dengan batasi ruang gerak warga
Dilansir dari Antara, Sultan berharap warganya tidak memandang sepele COVID-19 dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Namun Sultan beranggapan hal ini berbeda dengan membatasi ruang gerak warga.
Mendorong kesadaran menerapkan protokol kesehatan, kata Sultan, bukan berarti meminta masyarakat membatasi ruang gerak dengan hanya berdiam di rumah saja.
Baca Juga: UGM Bantah Fasilitas Isolasi Mandiri COVID-19 di Kampusnya Penuh
2. Ingatkan warga untuk perketat prokes
CMenanggapi masih tingginya penambahan kasus COVID di DIY, Sultan mengaku telah mengeluarkan keputusan agar penerapan protokol kesehatan kembali diperketat di wilayah tempat tinggal warga. Alasannya, penularan COVID-19 bukan hanya disebabkan orang yang bepergian, namun sudah berlangsung di lingkungan masyarakat.
"Dalam laporan, ini sudah di-tracing ternyata nomor (kasus) sekian bertemu nomor sekian. Berati kan antarlingkungan ini, bukan klaster dalam arti klaster seperti pengalaman yang lalu seperti di sekolah, tetapi sudah di kalangan warga masyarakat sendiri," kata Sultan.
3. Dinkes DI Yogyakarta minta bantuan relawan untuk menyuarakan pencegahan COVID
Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie mengharapkan bantuan relawan non-tenaga kesehatan (nakes) untuk membantu mengedukasi dan mengingatkan masyarakat mengenai pencegahan penularan COVID-19.
"Seberapa besar kapasitas (layanan kesehatan) yang kami sediakan, kalau di hulu tidak dikelola pasti di hilir akan kewalahan. Tenaga kesehatan bisa tumbang karena kelelahan," kata dia.
Baca Juga: Tugas Berat di Pundak KPPS, Atur Alur Pemilih hingga Awasi Prokes