Gigi Berlubang Jadi Penyebab Kesakitan Tertinggi di Indonesia

Bantul, IDN Times - Gigi berlubang menempati posisi teratas kasus yang membuat masyarakat kesakitan. Data hasil riset kesehatan dasar oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan gigi berlubang atau karies banyak dialami masyarakat.
1. Di Jogja jumlah dokter gigi mencukupi

Ahli kesehatan gigi yang juga Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Kerja Sama, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) drg Trianna Wahyu Utami menyebutkan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ternyata berada di urutan lumayan atas terkait masalah kesehatan gigi. Padahal DIY dikenal dengan dokter gigi yang sudah hampir ideal jumlahnya, juga banyak tenaga kesehatan dari berbagai fakultas kedokteran gigi.
"Tapi kenapa DIY masih menduduki lumayan atas di Indonesia, ini menjadi concern kami dan terutama pada anak, karena anak ini adalah masa depan bangsa Indonesia," katanya dikutip Antara, Sabtu (5/3/2023).
2. Sejak dini, anak harus dikenalkan perawatan gigi yang baik

Menurutnya, jika anak sejak dini tidak mengenal perawatan gigi yang baik, tidak memelihara kesehatan gigi, maka tidak bisa mendukung program pemerintah untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
"Sehingga ini menjadi salah satu concern kami dalam menyambut alumni pulang ke fakultas dalam rangka ulang tahun kami, kemudian berpartisipasi atau memberikan suatu kegiatan yang dampaknya mudah-mudahan betul-betul bisa dirasakan oleh semuanya," kata Triana.
Baca Juga: CfDS UGM: Pemilu 2024 Masih Terancam Praktik Buzzer Politik
3. Terbanyak terjadi di usia 55-64 tahun

Mengutip data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes tahun 2018 yang diperoleh dari FKG UGM, prevalensi karies di Indonesia adalah sebesar 88,8 persen dengan prevalensi karies akar sebesar 56,6 persen dan disimpulkan prevalensi karies cenderung tinggi di atas 70 persen pada semua kelompok umur.
Prevalensi karies tertinggi terdapat pada kelompok umur antara 55-64 tahun atau 96,8 persen. Sedangkan prevalensi karies akar cenderung meningkat sejalan dengan meningkatnya kelompok umur. Prevalensi karies akar tertinggi adalah pada kelompok umur 35-44 tahun, kemudian kembali menurun pada kelompok umur setelahnya.
Topic:
Berita Terkini Lainnya
TRENDING
- Pemain Asal Jepang Kei Sano Mengaku Gugup Gabung ke PSS
- Pesona Jembatan Kretek 2, Siap Diresmikan Presiden Joko Widodo
- Presiden Jokowi Hari Ini Resmikan Jembatan Kretek 2 Bantul
- Pelatih PSS Sleman Promosikan 2 Pemain Muda ke Tim Utama
- 4 Pesona Cafe Ayom Jogja, Tempat Makan Mewah di Tengah Sawah
- ADA SaRanG, Tempat Minum Kopi dan Menikmati Karya Seni di Jogja
- The Muara, Spot Makan Seafood dan Nikmati Sunset Baru di Jogja
- Habiskan Dana Rp364 Miliar, Jokowi Resmikan Jembatan Kretek 2 Bantul
- Pemerintah Kebut Jalur Jalan Lintas Selatan Bakal Selesai Tahun Ini
- Santap Bakmi di Warung Pele Jogja, Jokowi Pesan 100 Porsi