Dispar Sleman Larang Pengelola Wisata Ajak Pengunjung Susur Sungai

Sleman, IDN Times - Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman mengimbau pengelola desa wisata tidak membuat kegiatan outbond susur sungai selama musim hujan dan cuaca ekstrem. Dinas Pariwisata juga meminta pemgelola untuk mewaspadai pohon besar yang ada di lingkungan desa terutama yang rawan tumbang.
1. Melarang kegiatan di daerah rawan longsor
Kepala Bidang Pengembangan SDM dan Usaha Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Nyoman Rai Savitri mengatakan selain susur sungai, Dinas Pariwisata Sleman juga melarang kegiatan yang dianggap rawan yaitu perjalanan di kawasan perbukitan yang rawan longsor, maupun aktivitas di embung yang terhubung aliran sungai.
"Selain kegiatan susur sungai, kegiatan lain yang rawan dan berpotensi menimbulkan bahaya saat musim hujan agar jangan diagendakan," kata Nyoman Rai Savitri, Rabu (23/11/20220).
2. Pengelola harus ikuti perkembangan cuaca BMKG
Rai Savitri juga meminta pengelola terus mengikuti perkembangan cuaca dari BMKG dan menjalin komunikasi dengan BPBD Sleman maupun komunitas relawan penanggulangan bencana. Pengelola harus memprioritaskan keamanan, kenyamanan dan keselamatan wisatawan.
"Bagi desa wisata yang berada di kawasan lereng Gunung Merapi juga kami minta terus memantau aktivitas Gunung Merapi dari instansi berwenang (BPPTKG) dan merespon cepat jika ada peringatan dini," katanya dikutip Antara.
Baca Juga: KUA Depok Sleman Tunggu Kaesang-Erina Daftarkan Pernikahan
Baca Juga: 5 Coffee Shop Baru di Sleman Yogyakarta, Nyaman dan Estetis
3. Latih pengelola desa wisata mitigasi bencana
Beberapa waktu lalu Dinas Pariwisata Sleman telah memberikan pelatihan penanggulangan bencana kepada para pengelola dan pelaku wisata. Diharapkan pelaku wisata dapat melakukan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana terutama untuk pertolongan pertama jika terjadi bencana.
Baca Juga: De Ngokow Coffee Roastery & Tea Club, Kafe Bernuansa Tradisional
Baca Juga: 5 Resto Jogja dengan View Langit, Indahnya Bikin Betah Kongkow!