BMKG Yogyakarta Ingatkan Potensi Bencana Hidrometereologi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Yogyakarta, IDN Times- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengingatkan masyarakat DI Yogyakarta potensi bencana hidrometeorologi hingga 8 Januari 2020.
"Kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan bagi masyarakat akan potensi bencana hidrometeorologis," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Mlati Yogyakarta Reni Kraningtyas melalui keterangan tertulisnya, Senin (6/1).
Baca Juga: Antisipasi Bencana, Wagub DIY Minta Warga Amankan Dokumen Penting
1. Bencana hidrometereologi dipicu tingginya curah hujan
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas menyebutkan kondisi dinamika atmosfer masih menunjukkan potensi terjadinya hujan lebat di Yogyakarta. Prediksi ini akan terjadi hingga sepekan ke depan.
Bencana hidrometereologi berupa angin kencang, tanah longsor, pohon tumbang dan banjir dipicu adanya curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
2. Penyebab terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi
Reni menjelaskan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi disebabkan adanya peningkatan aktivitas Monsun Asia yang dapat menyebabkan penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia.
Kondisi cuaca seperti ini dipicu oleh adanya aktivitas aliran massa udara basah (fenomena Madden Jullian Oscillation (MJO)) yang diprediksi mulai aktif di sekitar wilayah Indonesia.
3. Beberapa daerah yang berpotensi terkena bencana hidrometereologi
BMKG Yogyakarta menyebutkan daerah yang berpotensi terjadi bencana adalah, di semua kabupaten di wilayah DI Yogyakarta.
Di wilayah paling utara DI Yogyakarta, atau Sleman terdapat 14 titik daerah. Yaitu Pakem, Cangkringan, Tempel, Ngaglik, Ngemplak, Minggir, Seyegan, Godean, Mlati, Gamping, Depok, Kalasan, Berbah, Prambanan.
Di Kabupaten Bantul, potensi bencana terdapat di Sedayu, Kasihan, Sewon, Pajangan, Bantul, Pleret, Piyungan, Jetis, Imogiri, Dlingo, Srandakan, Sanden, Kretek.
Di Kabupaten Kulon Progo, potensi bencana terjadi di 10 kecamatan. Yaitu Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh, Kalibawang, Galur, Lendah, Panjatan, Kokap, Wates, Temon
Di Kabupaten Gunungkidul potensi bencana terdapat di Purwosari, Ngawen, Nglipar, Playen, Patuk, Paliyan, Wonosari, Karangmojo, Tanjungsari, Tepus, Grisubo.
Demikian pula di Kota Yogyakarta, potensi bencana dapat terjadi di semua wilayah.
Baca Juga: BPBD Bantul Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir dan Tanah Longsor