3 Kabupaten di DIY Belum Putuskan PSBB

Sejumlah rumah sakit tambahan disiapkan

Kota Yogyakarta, IDN Times-Tiga kabupaten di DIY belum akan mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ke pemerintah meki ada klaster baru Indogrosir. Pemerintah daerah lebih memilih menyiapkan fasilitas kesehatan untuk menampung jika ada tambahan pasien positif.

Keputusan itu diambil setelah Bupati Sleman, Gunung Kidul dan Bantul bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X melaporkan perkembangan penanganan COVID-19. Meski telah terjadi penambahan pasien positif, bahkan adanya klaster baru pesebaran COVID-19, PSBB belum akan dilakukan di tiga kabupaten ini.

Ditemui di Komplek Kepatihan, Yogyakarta pada Senin (11/05) usai pertemuan dengan Gubernur DIY, Bupati Sleman, Sri Purnomo menegaskan jika pihaknya belum akan mengarah ke PSBB. Namun diakuinya, penanganan COVID-19 di Kabupaten Sleman tetap akan dilakukan secara masif. Upaya tracing juga terus dilakukan, termasuk bagi lingkungan pasien yang telah dinyatakan positif COViD-19.

Baca Juga: Rekap Positif COVID-19 di DIY, Klaster Indogrosir Menjadi 13 Kasus

1. Pemkab Sleman data pengunjung Indogrosir

3 Kabupaten di DIY Belum Putuskan PSBBBupati Sleman, Sri Purnomo. IDN Times/Siti Umaiyah

Sri mengatakan, pihaknya tengah melakukan pendataan bagi pengunjung Indogrosir yang akan melakukan rapid test. Sebelumnya, Indogrosir telah ditetapkan sebagai klaster baru pesebaran CoViD-19 setelah didapati karyawan yang positif COViD-19.

“Sampai laporan terakhir yang diberikan pada saya, sudah ada sekitar 1.375 pendaftar rapid test untuk klaster Indogrosir, dari 1.500 kuota yang kami siapkan. Besok (12/05) rapid test akan mulai kami lakukan, perhari 500 orang dengan tetap menerapkan aturan kesehatan,” ujarnya.

Sri menambahkan, semua pendaftar yang nantinya memiliki hasil reaktif, akan langsung dikarantina di Asrama Haji. Pihaknya pun telah menyiapkan Asrama Haji yang terletak di Jalan Lingkar Utara Yogyakarta, dengan daya tampung 156 orang. Menurutnya, jika 10% peserta rapid test hasilnya reaktif, satu lokasi ini masih mampu menampung.

“Tapi kami berharap yang reaktif tidak banyak. Jangan sampailah lebih dari 5%. dan yang reaktif tentu juga akan kami dorong untuk dilakukan swab test,” imbuhnya.

2. Asrama Haji di Sleman disiapkan untuk karantina

3 Kabupaten di DIY Belum Putuskan PSBBPenghuni shelter Asrama Haji saat mengikuti kegiatan senam. Dok: istimewa

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, dr. Joko Hastaryo, menambahka tracing untuk klaster Indogrosir membuat kemungkinan ditemukannya pasien positif COVID-19 akan semakin besar. Berbagai antisipasi juga telah dipersiapkan, salah satunya menyiapkan Asrama Haji untuk karantina.

“Tidak hanya Asrama Haji, kami juga memastikan kapasitas rumah sakit di Sleman untuk menampung pasien COVID-19. Dari kejadian ini, ada sisi positifnya juga karena bisa segera diketahui, sebelum semakin menyebar,” ujarnya.

3. Pemkab Bantul siapkan dua RS tambahan

3 Kabupaten di DIY Belum Putuskan PSBBKepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja. IDN Times/Daruwaskita

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Agus Budi Raharjo mengatakan, guna penanganan COVID-19 selanjutnya, Pemerintah Kabupaten Bantul telah menyiapkan dua rumah sakit tambahan. Keduanya ialah RS Rajawali Citra dan RS Nur Hidayah.

“Kami juga meningkatkan kewaspadaan karena yang ada di masyarakat sekarang ini, rata-rata sudah tanpa gejala. Kira-kira sekitar 80% dari pasien COVID-19 yang ada di Bantul adalah tanpa gejala,” imbuhnya.

4. Gunung Kidul siapkan RS Saptosari

3 Kabupaten di DIY Belum Putuskan PSBBPeningkatan status tanggap darBupati Gunungkidul Badingah. IDN Times/Daruwaskita

Bupati Gunung Kidul, Badingah pun menegaskan, pihaknya akan memaksimalkan RS Saptosari guna menampung warga yang akan dikarantina. Lokasi utama ini juga telah dibantu dengan berbagai lokasi yang disediakan oleh warga di tiap desa masing-masing.

“Meski memiliki kapasitas maksimal 60 orang, karena sedang pembangunan, kapasitas RS Saptosari saat ini hanya sekitar 25 orang. Tapi nanti kalau kurang, dari Persatuan Jamaah Haji Indonesia sudah menyatakan bersedia ikut menyediakan tempat,” imbuhnya.

Baca Juga: Soal Klaster Indogrosir, Bupati Sleman: Seburuk Apapun, Jangan Panik

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya