Polisi Pakai Lie Detector Ungkap Kasus Bigadir J, Ini Cara Kerjanya  

Apakah orang bisa mengelabui lie detector? 

Polisi memeriksa lima tersangka kasus pembunuhan Brigadir J memakai lie detector atau alat pendeteksi kebohongan. Pemeriksaan lie detector terhadap Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky, dan Kuat Ma'ruf menyatakan bahwa mereka jujur. 

Sebenarnya bagaimana kerja penguji kebohongan tersebut? Apakah benar valid atau bisa dikelabui? 

1. Pengertian lie detector

Polisi Pakai Lie Detector Ungkap Kasus Bigadir J, Ini Cara Kerjanya  alat lie detector (commons.m.wikimedia.org/Federal Bureau of Investigation)

Lie detector atau juga bisa disebut dengan tes poligraf sudah ditemukan sejak tahun 1921. Cara kerja alat tersebut dengan merekam respon tubuh. Perekaman mulai dari perubahan napas, keringat pada telapak tangan, termasuk tekanan darah.

Mengutip laman BBC.com, berbohong bisa menyebabkan stres dan mengubah perilaku seseorang. Jadi alat tersebut tidak dapat mengukur kebohongan secara langsung, melainkan melihat tanda-tanda yang ditunjukkan oleh tubuh.

Dari tanda-tanda yang direkam, dikumpulkan secara bersamaan, dapat membentuk gambaran berupa grafik apakah orang tersebut berbohong atau tidak.

2. Cara kerja lie detector

Polisi Pakai Lie Detector Ungkap Kasus Bigadir J, Ini Cara Kerjanya  ilustrasi alat lie detector (freepik.com/standret)

Professor Don Grubin seorang Profesor Psikiatri Forensik di Universitas Newcastle dalam wawancara bersama BBC.com mengatakan, proses tes alat kejujuran ini cukup memakan waktu. Diawali dengan pertanyaan pra-tes yang panjang, biasanya pertanyaan yang diajukan adalah soal kasus yang sedang berjalan. Tanya jawab ini bertujuan agar mereka yang akan dites bisa lebih fokus.

Setelah pra-tes, peralatan akan dipasang pada tubuh dan dilengkapi dengan monitor yang menampilkan tekanan darah, kabel sensor yang dipasang pada jari atau telapak tangan, beserta beberapa alat lain yang dililitkan di dada dan perut.

Setelah semua peralatan terpasang dan pertanyaan diajukan, penguji akan membaca grafik yang muncul dari rekaman lie detector. Reaksi grafik yang naik turun memberikan jawaban ada atau tidaknya reaksi yang tidak normal sehingga menjadi penentu akhir adanya kebohongan atau tidak.

Baca Juga: Imbas BBM Naik, Jam Operasional Trans Jogja Akan Dikurangi

3. Efektivitas lie detector

Polisi Pakai Lie Detector Ungkap Kasus Bigadir J, Ini Cara Kerjanya  ilustrasi lie detector (freepik.com/Standret)

Meski penelitian terus dikembangkan, penggunaan alat ini masih dianggap kontroversial. Kalangan psikolog masih berbeda pendapat, apakah hasil penggunaan alat ini bisa diterima secara hukum? Apakah orang bisa membohongi alat tersebut? 

Dalam cara kerjanya, lie detector menilai orang jujur bukan hanya duduk diam sambil dalam hati berkata, 'saya tidak berbohong'. Melainkan otot-otot yang ada pada tubuh juga harus tenang. Banyak orang mencoba membohongi alat tersebut dengan mengonsumsi berbagai obat, tapi tentu tidak akan banyak membantu.

Bagaimana menurutmu, apalah tes dengan lie detector bisa membantu mengungkap penyebab kematian Brigadir J?

Baca Juga: Tes Kejujuran, 6 Idol KPop Main Lie Detector hingga Ada yang Dilema

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya