Waspadai Leptospirosis, Hati-hati saat Berada di Genangan Air Kotor 

Petani rentan terkena bakteri Leptospirosis 

Bantul, IDN Times - Memasuki musim hujan, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul mengingatkan masyarakat bahaya penyakit Leptospirosis yaitu penyakit akibat bakteri Leptospira interrogans yang disebarkan melalui urine dan kotoran hewan yang mengandung bakteri tersebut. 

Hewan yang dapat menyebarkan penyakit tersebut adalah tikus, anjing, dan kelompok hewan ternak. Biasanya manusia akan terkena penyakit ini jika mempunyai luka terbuka, sehingga memudahkan bakteri masuk ke dalam tubuh. 

Baca Juga: Musim Hujan, Waspadai Penyakit Leptospirosis!

1. Diprediksi jumlah kasus penyakit Leptosirosis akan meningkat saat musim penghujan‎

Waspadai Leptospirosis, Hati-hati saat Berada di Genangan Air Kotor Ilustrasi hujan lebat. pixabay.com/Kammy27

Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja mengatakan penyakit Leptospirosis biasanya menjadi ancaman serius saat musim hujan tiba. 

"Kita memprediksi saat musim hujan seperti saat ini ancaman penyakit Leptospirosis lebih meningkat,"cucapnya, Selasa (7/1).

Menurut Agus, bagi masyarakat yang biasa bekerja di lingkungan yang airnya kotor agar lebih menjaga kebersihan dan menggunakan pelindung tubuh.

"Upayanya tetap menjaga lingkungan tetap bersih karena tikus suka berada di daerah atau lingkungan yang cenderung kotor," tuturnya.

2. Demam tinggi mendadak merupakan salah satu ciri terkena Leptospirosis

Waspadai Leptospirosis, Hati-hati saat Berada di Genangan Air Kotor Ilustrasi petani membajak sawah pada air kotor. IDN Times/Ayu Afria

Agus menjelaskan ciri-ciri gejala penyakit Leptospirosis adalah penderita mengalami demam tinggi secara mendadak kemudian rasa nyeri pada betis. 

"Apabila mengalami gejala tersebut segara dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan," terangnya.

3. Penderita kebanyakan bekerja di tempat yang terdapat genangan air kotor

Waspadai Leptospirosis, Hati-hati saat Berada di Genangan Air Kotor Ilustrasi pasien diperiksa dokter. pixabay.com/rawpixel

Di tahun 2019, kasus Leptosirosis mencapai 67 kasus dan mengakibatkan 1 penderita meninggal dunia. Jumlah tersebut menurun dibanding tahun 2018 yang mencapai 96 kasus.‎

"Penderita kebanyakan berprofesi sebagai petani, penambang pasir, pemancing hingga petani tebu. Mereka rata-rata bekerja di air yang kotor," tuturnya.‎

Baca Juga: Rabies: Penyakit dari Hewan untuk Manusia yang Belum Bisa Disembuhkan

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya