Warga Sekitar Pembuangan Sampah Terpadu Piyungan Kembali Tutup Jalan 

Kompensasi tunai karena bau menyengat tidak juga diberikan

Bantul, IDN Times - Warga yang berada di sekitar jalan menuju Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) menutup akses jalan truk sampah. 

Aksi yang dilakukan warga selama tiga jam itu disebabkan karena tuntutan warga yang menuntut adanya kompensasi tunai belum juga diberikan. 

Akibat kejadian itu puluhan truk pengangkut sampah harus berhenti. Beruntung setelah negosiasi antara warga dengan pihak pengelola sampah, akhirnya TPST dibuka kembali.

Bau dan Sebabkan sakit, Warga di Pembuangan Sampah Tuntut kompensasi

1. Warga tuntut kompensasi tunai

Warga Sekitar Pembuangan Sampah Terpadu Piyungan Kembali Tutup Jalan IDN Times/Daruwaskita

Parlan salah satu warga terdampak TPST Piyungan mengatakan warga yang terdampak selama ini harus menghirup bau yang menyengat bahkan banyak warga yang sakit akibat TPST Piyungan tersebut.

"Kompensasi yang diminta warga tidak saja jalan kampung, bangket dan infrastruktur lainnya namun juga kompensasi tunai. Kompensasi berupa pembangunan infrastruktur ternyata juga repot karena harus mengajukan proposal melalui pemerintah desa setempat," katanya, Rabu (31/7).

Baca Juga: Warga Babakan Resah Penambang Pasir Liar Gerus Lahan Pertanian

2. Akan ada pertemuan kembali membahas tuntutan warga

Warga Sekitar Pembuangan Sampah Terpadu Piyungan Kembali Tutup Jalan IDN Times/Daruwaskita

Mediasi yang dihadiri oleh warga, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup, dan Satpol PP tidak berjalan dengan mulus. Pemerintah hanya mendengarkan tuntutan warga. 

"Jadi belum ada kesepakatan baru sebatas mediasi saja. Akan ada mediasi lagi Senin (5/8)," katanya.

Hal tersebut juga diakui oleh Pengawas TPST Piyungan Dinas Lingkungan Hidup  DI Yogyakarta, Joko Riyanto. Joko mengatakan pihaknya akan mengundang perwakilan warga untuk membahas tuntutan.

3. Ditutup beberapa jam saja, sampah akan menggunung‎

Warga Sekitar Pembuangan Sampah Terpadu Piyungan Kembali Tutup Jalan IDN Times/Daruwaskita

Joko menyatakan saat ini tempat pembuangan sampah terpadu hanya terletak di Piyungan. Jika terjadi enutupan jalan maka akan  berpengaruh terhadap jumlah sampah di Kota Yogyakarta, Sleman dan Bantul. 

"Yang pasti pasti sampah akan menumpuk, sementara truk akan antri berjam-jam."

Sebelumnya pada bulan Maret 2019, warga juga menutup akses masuk truk sampah. Penutupan dilakukan karena tuntutan warga belum dipenuhi Pemprov DIY. 

Baca Juga: Surabaya Bisa Kelola Sampah dengan Anggaran Minim, Jakarta Bisa?

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya