Wabah Corona, Wisatawan Asal Jepang Batalkan Wisata Ke Yogyakarta

Pemerintah diminta aktif memberikan informasi terbaru

Bantul, IDN Times - Novel Coronavirus yang tengah mewabah tidak saja membuat kunjungan wisatawan asal Tiongkok ke Indonesia ditutup. Namun, wisatawan asal Jepang juga turut membatalkan kunjungan ke Indonesia, termasuk ke Yogyakarta.

Baca Juga: Peneliti UGM: Dampak Ekonomi Virus Corona Baru Lebih Besar dari SARS

1. Wisatawan asal Jepang batalkan perjalanan ke Yogyakarta‎

Wabah Corona, Wisatawan Asal Jepang Batalkan Wisata Ke YogyakartaPemilik Garuda Java Tour And Travel, Edy Prabowo (kiri). IDN Times/Daruwaskita

Anggota DPRD Bantul sekaligus pemilik Garuda Java Tour and Travel, Edy Prabowo mengatakan wisatawan asal Jepang yang sudah memesan tiket perjalanan wisata ke Bali dan Yogyakarta mulai membatalkan pemesanan akibat virus Corona yang kini telah menyebar ke puluhan negara.

"Yang jelas mereka takut datang ke Indonesia karena dampak virus Corona meski di Indonesia sendiri belum ada pasien yang dinyatakan positif tertular virus tersebut," katanya saat dihubungi IDN Times, Rabu (12/1).

2. Hanya mengandalkan kunjungan wisatawan domestik‎

Wabah Corona, Wisatawan Asal Jepang Batalkan Wisata Ke YogyakartaPengunjung Pantai Parangtritis. IDN Times/Daruwaskita

Dalam kondisi yang wajar, kata Edy, dalam satu bulan perusahaannya melayani tak kurang dari 15 rombongan wisatawan dari Jepang. Namun, saat ini jumlahnya terus berkurang. Menurutnya, pada bulan Maret 2020 belum ada wisatawan asal Jepang yang akan berkunjung ke Yogyakarta setelah berkunjung ke Bali.

"Semuanya membatalkan perjalanan ke Yogyakarta termasuk ke Bali," ujarnya.

Dengan kondisi demikian, praktis pihaknya hanya mengandalkan wisatawan dalam negeri saja. Dia pun harus bersaing dengan agen wisata lainnya yang selama ini fokus mengurusi wisatawan domestik.

"Para pelaku wisata berharap kasus virus Corona ini segera bisa ditanggulangi karena dampaknya bagi dunia pariwisata sangat besar dan tidak saja bagi Indonesia," tutur politisi Partai Demokrat ini.

3. Wisatawan dari Eropa masih berani berwisata ke Yogyakarta‎

Wabah Corona, Wisatawan Asal Jepang Batalkan Wisata Ke YogyakartaIlustrasi wisatawan dari Eropa. ANTARA FOTO/Arnas Padda

Sementara, Wakil Ketua DPD ASITA DIY, Bobby Ardianto Setyo Ajie mengatakan dampak virus corona bagi pelaku wisata di Yogyakarta tak separah di Bali. Sebab, di Bali saat ini wisatawan dari Tiongkok sudah tidak ada lagi, bahkan travel-travel besar yang mengurusi wisatawan dari Tiongkok telah meliburkan karyawannya.

"Kalau di Yogyakarta, beberapa grup wisatawan yang datang pada bulan Maret dan April sudah membatalkan perjalanan. Namun untuk wisatawan Eropa mereka masih berani datang ke Yogyakarta. Ya untuk wisatawan dari Asia seperti Jepang sangat sensitif sehingga membatasi perjalanan," tuturnya.

Dalam kondisi jumlah turis asing yang turun drastis ini, maka semuanya tergantung pada pemerintah Indonesia. Ketika pemerintah selalu bisa memberikan informasi terbaru terkait virus corona maka hal itu akan sangat membantu. Artinya Indonesia tidak dibayangkan seperti negera lain yang sudah ada pasien positif virus corona.

"Karena kurangnya informasi yang diberikan dari pemerintah maka wisatawan menganggap Indonesia seperti negara di Asia lainnya sehingga takut datang ke Indonesia," terangnya.

Lebih jauh, Bobby mengatakan adanya penerbangan langsung dari Eropa ke Jakarta atau ke Bali, dari Australia ke Bali atau ke Lombok sebenarnya tidak masalah. Karena pesawat tidak transit di negara-negara yang telah menyatakan ada pasien positif virus corona seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.

"Jadi kalau penerbangan langsung Eropa ke Jakarta, ke Bali sebenarnya tak masalah. Ini tinggal bagaimana pemerintah memberikan informasi terbaru terkait wabah corona di Indonesia," pungkasnya.‎

Baca Juga: Wabah Virus Corona Tingkatkan Rasisme Ras dan Etnis 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya