Usai Libur Lebaran, Pasien COVID di RS Lapangan Bantul Naik 50 Persen

Kontak erat tak mau lakukan tes PCR, pintu rumah digembok

Bantul, IDN Times - Kepala Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 (RSLKC) Bantul, dr. Tarsisius Glory menyebut H+7 pasien COVID-19 terjadi lonjakan pasien COVID-19 cukup signifikan yakni mencapai 50 persen. Hal ini menjadikan jumlah bed atau tempat tidur untuk pasien COVID-19 penuh .

"Saat ini sudah 49 tempat tidur yang terisi, full semua di RSLKC Bambanglipuro," ujarnya saat ditemui di acara Grand Opening Sentra Vaksinasi di SMK Kesehatan Bantul, Jumat (28/5/2021).

1. Sebelumnya, RSLKC Bambanglipuro hanya terisi 50 persen pasien COVID-19

Usai Libur Lebaran, Pasien COVID di RS Lapangan Bantul Naik 50 PersenKepala Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 (RSLKC) Bambanglipuro sekaligus Kepala Puskesmas Bambanglipuro, dr. Tarsisius Glory. (IDN Times/Daruwaskita)

Menurut Glory selaku Kepala Puskesmas Bambanglipuro, sebelum H-7 Lebaran jumlah pasien COVID-19 yang dirawat hanya sekitar 50 persen dari kapasitas yang tersedia.

"Kalau ada pasien COVID-19 yang butuh penanganan lebih maka kita rujuk ke rumah sakit rujukan COVID-19 di Bantul. Bed yang kosong bisa diisi lagi dengan pasien yang baru," ujarnya.

2. Antisipasi lonjakan pasien COVID-19 setelah libur Waisak‎

Usai Libur Lebaran, Pasien COVID di RS Lapangan Bantul Naik 50 PersenIlustrasi seorang pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Qory menyampaikan shelter kalurahan dan kabupaten diharapkan bisa menampung dan merawat pasien positif tanpa gejala hingga ringan.

"Ini baru dampak dari libur Lebaran. Kita juga harus bersiap untuk antisipasi libur Waisak yang kemungkinan lonjakan kasus COVID-19 baru akan dirasakan pada pertengahan bulan Juni mendatang," ujarnya.

Tanpa ada kesadaran masyarakat untuk melakukan 3M dan vaksinasi, menurut Qory akan sulit untuk membendung penularan COVID-19 meski petugas telah menggencarkan 3T. "Semua harus bersinergi. Pasti kita mampu asal masyarakat juga taat pada 3M," tegasnya.

3. Kontak erat tak mau lakukan tes PCR, pintu rumah akan digembok

Usai Libur Lebaran, Pasien COVID di RS Lapangan Bantul Naik 50 PersenIlustrasi Tes Usap/PCR Test. IDN Times/Hana Adi Perdana

Glory kembali mengingatkan kepada masyarakat yang kontak erat dan terkena tracing namun enggan untuk dites.

"Ya kalau jelas warga tersebut kontak erat, tidak bersedia tracing dan test maka jalan terakhir adalah pagar rumah atau pintu rumah digembok selama 10 hari untuk menjalani isolasi," tegasnya.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya