Unik, Kumpulan Ikan Teri Berlompatan di Pantai Selatan Bantul

Ikan teri tandan harganya lumayan mahal, lho!

Bantul, IDN Times - ‎Kejadian sekumpulan ikan teri yang melompat-lompat di area pesisir Selatan Jawa viral di media sosial. Fenomena ini juga sempat terjadi di Pantai Selatan Kabupaten Bantul.

Bagi nelayan dan warga pesisir pantai, kejadian ini merupakan fenomena tahunan yang biasa terjadi di wilayah tersebut.

Baca Juga: Pengalaman Nelayan Gunungkidul Bertemu Fenomena Laut Bercahaya

1. Fenomena ikan teri melompat-lompat terjadi di Pantai Parangtritis dan Depok‎

Salah satu nelayan Pantai Depok, Henry, mengaku fenomena ikan teri yang beterbangan di bibir pantai terjadi di Pantai Parangtritis dan Pantai Depok.

"Fenomena ikan teri melompat-lompat biasanya terjadi saat pagi hari maupun sore hari," katanya, Rabu (22/9/2021).

Kendati begitu, Henry mengatakan fenomena tersebut tidak terjadi dalam waktu yang lama yakni sekitar satu minggu. Lokasinya pun berubah-ubah dari satu pantai ke pantai yang lainnya.

"Fenomena itu dimanfaatkan warga dan nelayan untuk menjaring ikan di pinggiran pantai," ujarnya.

2. Nelayan dan warga berburu ikan teri tandan di tepian pantai‎

Unik, Kumpulan Ikan Teri Berlompatan di Pantai Selatan BantulIlustrasi nelayan berburu ikan di pantai. (IDN Times/Daruwaskita)

Nelayan Pantai Samas, Murtijo, membenarkan jika ada fenomena ikan teri beterbangan di pinggir pantai namun itu terjadi di Pantai Parangtritis. Sedangkan di Pantai Samas sama sekali tidak terjadi.

"Itu ikan teri tandan, ikannya kecil-kecil seukuran jari anak kecil dan harganya cukup mahal. Per kilonya dihargai Rp15 ribu sampai Rp20 ribu," ucapnya.

Untuk menangkap ikan teri yang melompat-lompat di pinggiran pantai cukup mudah, apalagi para nelayan punya alat tangkap untuk ukuran ikan teri tandan.

"Ikannya bergerombol sehingga sekali terjaring bisa banyak, bahkan kiloan setiap jaring ditebar," katanya.

Murtijo mengatakan, fenomena ikan teri melompat-lompat di pinggir pantai terjadi saat cuaca dingin (bediding) sehingga suhu air laut juga dingin yang menyebabkan ikan jenis langon menepi dan berburu ikan teri. Akhirnya ikan teri melompat-lompat menghindari serangan ikan langon.

"Biasanya ikan teri tandan muncul saat bulan Agustus suhu dingin berlangsung di laut," terangnya.‎

3. Berlangsung saat suhu laut dingin

Sementara, Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui akun media sosial Instagram @dislautkandiy menjelaskan fenomena ini termasuk hal yang jarang terjadi di pesisir Selatan DIY.

Akun tersebut menulis, ada beberapa hal yang menyebabkan fenomena tersebut.

"Hal ini disebabkan oleh banyak hal antara lain: 1. Perubahan suhu air laut yang drastis;
2. Blooming alga/plankton sebagai pakan ikan teri; 3. Arus kuat/gelombang tinggi," tulis akun tersebut pada Selasa (21/9/2021).

Baca Juga: Potongan Kepala Manusia Gegerkan Warga Pantai Parangkusumo

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya