Ular Kobra Bermunculan di Wonosari Karena Sumber Makanan Melimpah

Kurangi sumber makanan bagi ular seperti tikus dan katak

Gunungkidul, IDN Times - Warga Dusun Kepek I, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul dibuat resah dengan munculnya anakan ular kobra. Bahkan, ular sampai masuk kamar rumah warga.

Munculnya anakan ular pada bulan November dan Desember sudah berlangsung beberapa tahun terakhir. Namun, sebelumnya ular yang muncul di Dusun Kepek I tak sebanyak tahun ini.

Baca Juga: Belasan Anakan Ular Kobra Muncul ke Permukiman Warga di Gunungkidul

1. Ekosistem di Dusun Kepek sangat bagus sehingga tersedia banyak makanan untuk ular‎

Ular Kobra Bermunculan di Wonosari Karena Sumber Makanan MelimpahKetua Yayasan SIOUX Ular Indonesia, Aji Rachmat. www.facebook.com/Yayasan SIOUX Ular Indonesia

Ketua Yayasan SIOUX Ular Indonesia, Aji Rachmat, mengatakan munculnya anakan ular kobra maupun ular lain di Dusun Kepek I bukan berarti habitat ular terganggu. Menurutnya, di Dusun Kepek I masih tersedia sumber makanan yang melimpah bagi ular sehingga ular pun keluar berburu mangsa.

"Jadi Dusun Kepek I di wilayah Kota Wonosari ternyata ekosistem atau lingkungannya sangat baik sehingga makanan tersedia banyak untuk ular," katanya ketika dihubungi IDN Times, Jumat (6/12).

2. Habitat ular dekat bisa dengan manusia

Ular Kobra Bermunculan di Wonosari Karena Sumber Makanan MelimpahWarga tangkap ular kobra sepanjang 1 meter. IDN Times/Istimewa

Habitat ular, terang Aji, bisa berada dekat dengan manusia dan tidak harus di hutan. Ketika lingkungan tersebut tersedia makanan yang melimpah maka ular akan mudah ditemui meski daerahnya berada di tengah kota sekalian.

"Nah, ketika banyak makanan, maka ular juga akan berkembang biak tak jauh dari sumber makanannya. Musim kawin ular biasanya berlangsung pada bulan Agustus dan bertelur pada bulan September. Dua bulan telur ular akan menetas sehingga wajar bulan Oktober banyak ditemukan atau muncul anakan ular dan kebetulan anakan ular kobra," terangnya.

3. Mengurangi jumlah ular dengan melakukan penangkapan dan mengurangi sumber makanannya

Ular Kobra Bermunculan di Wonosari Karena Sumber Makanan MelimpahIlustrasi tikus sumber makanan ular. Pixabay.com/Alexas_Fotos

Untuk menekan jumlah ular bertelur di Dusun Kepek, lanjut Aji, maka warga bisa melakukan tindakan dengan mengurangi sumber makanannya, mulai dari katak hingga tikus. Jika makanan sulit didapatkan maka ular akan mencari daerah lain yang masih tersedia sumber makanan yang cukup banyak. Selain itu warga juga bisa menangkap ular dengan memasang jebakan seperti jebakan tikus maupun menggunakan lem lalat untuk anakan ular.‎

"Jadi dikurangi makanan ular seperti tikus atau katak maka ular akan pergi dengan sendiri mencari daerah yang sumber makananya banyak," terangnya.‎

Menurutnya ular-ular yang tertangkap tidak perlu dimatikan namun bisa dilepasliarkan di sejumlah lokasi yang memang sudah dijadikan tempat relokasi reptil semacam ular. Ketika sudah dilepasliarkan maka ular tidak akan kembali ke daerah penangkapan ular.‎

"Di Yogyakarta banyak tempat yang bisa digunakan untuk melepasliarkan ular," ungkapnya.

4. Usaha yang bisa dilakukan warga jika digigit ular berbisa ‎

Ular Kobra Bermunculan di Wonosari Karena Sumber Makanan MelimpahIlustrasi korban digigit ular dilarikan ke RSUD Penembahan Senopati Bantul.IDN Times/Daruwaskita

Warga, kata Aji, tidak perlu panik berlebihan jika apesnya digigit anakan ular kobra. Selama mendapatkan penanganan dalam 12 hingga 24 jam setelah digigit, korban masih bisa diselamatkan.

"Jadi kalau ada tanda-tanda bengkak kemudian membiru dan di daerah tersebut banyak ditemukan ular maka diduga kuat digigit ular. Segera dibawa ke rumah sakit, bagian yang digigit jangan banyak digerakkan dengan penanganan medis akan cepat sembuh," terangnya.‎

Baca Juga: Ular Kobra Terus Bermunculan di Wonosari, Diduga Habitatnya Terganggu

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya