Tertimpa Alat Pengepak Kertas, TKI asal Kulon Progo Meninggal Dunia
Jenazah Riswanto tiba di rumah duka di Kulon Progo. IDN Times/Istimewa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kulon Progo, IDN Times - Sempat tertunda hampir satu bulan, akhirnya jenazah seorang Tenaha Kerja Indonesia (TKI), Riswanto (34) tiba di rumah duka, Giripeni, Wates, Kulon Progo.
Riswanto mengalami kecelakaan kerja dan meninggal dunia di Taiwan, pada 15 Februari 2020 silam.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kabupaten Kulon Progo, Eko Wisnu Wardhana mengatakan memastikan korban meninggal dunia akibat kecelakaan kerja bukan karena penyakit Covid-19.
"Meski negara Taiwan merebak COVID-19, namun korban bukan penderita. Korban meninggal karena kecelakaan kerja," ujarnya.
Baca Juga: Lelah hingga Wajahnya Lebam, Kisah Perawat Italia Lawan Virus Corona
1. Alamrhum Riswanto meninggal dunia akibat kecelakaan kerja pada 15 Februari 2020
Ilustrasi kecelakaan kerja. China Labour BulletinRiswanto meninggal dunia pada (15/2), di Linkou Chang Gung Memorial Hospital. Korban mengalami kecelakaan kerja di pabrik kertas di daerah Taouyuan Taiwan.
"Sesuai informasi, korban tertimpa pengepakan kertas di bagian dadanya. Oleh perusahaan sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tak tertolong," tuturnya.
2. PMI Riswanto merupakan PMI legal dan diberangkatkan oleh PJTKI resmi
Jenazah Riswanto tiba di Bandara Adisutjipto. IDN Times/IstimewaEko menjelaskan, almarhum merupakan pekerja legal yang diberangkatkan melalui PJTKI resmi, sehingga pemulangan jenazah ditanggung oleh perusahaan.
Ditanya tentang proses pemulangan yang mencapai hampir satu bulan, Eko mengatakan hal itu sesuai dengan prosedur yang diterapkan di Taiwan, yang harus melalui persidangan.
"Persidangan baru selesai tanggal 10 Maret lalu, dan langsung diterbangkan ke rumah duka," ucapnya.
3. Almarhum Riswanto sudah berulangkali bekerja di luar negeri
Jenazah Riswanto tiba di rumah duka di Kulon Progo. IDN Times/IstimewaOrang tua almarhum, Sukirin mengatakan putra sulungnya bukan pertama kali menjadi BMI. Sebelumya pernah bekerja di Malaysia dan dua kali di Taiwan. Pada periode kedua, diberangkatkan pada bulan September 2019 silam.
"Ya anak saya baru bekerja 6 bulan. Namun sebelumnya juga sudah bekerja di Taiwan," ujarnya.
Baca Juga: Antisipasi Covid-19, Adisutjipto Lakukan Pembersihan Fasilitas Bandara
