Terdepak dari PDIP, Kompol Kusila Lirik Golkar dan Poros Tengah

Sebelum resmi mendaftar ke KPU, politik masih sangat dinamis

Bantul, IDN Times - ‎Terdepak sebagai bakal calon bupati dari PDI Perjuangan Kabupaten Bantul, Kusila tak patah arang untuk berkontestasi dalam Pilkada Bantul 2020.

Dirinya mencoba peruntungan dengan mendaftar sebagai bakal calon bupati dari Partai Golkar. Bahkan dia siap untuk merapat ke poros tengah jika kembali tersisih dalam persaingan di seleksi Partai Golkar Kabupaten Bantul.

Baca Juga: Pilkada Bantul, DPP PKB Segera Keluarkan Rekomendasi untuk Halim-JP

1. Masih ada kemungkinan rekomendasi berubah‎

Terdepak dari PDIP, Kompol Kusila Lirik Golkar dan Poros TengahPasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul, Halim-JP. IDN Times/Istimewa

Juru bicara Kusila, Supriyono mengatakan harapan untuk bersaing dalam Pilkada Bantul 2020 masih sangat terbuka karena saat ini baru PDIP dan PKB yang menyatakan berkoalisi. Rekomendasi pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Bantul pun baru diumumkan oleh DPP PDIP.

"Kan baru diumumkan ya, belum secara fisik mendapatkan surat rekomendasinya dan DPP PKB juga belum memberikan rekomendasi sehingga masih mungkin rekomendasi akan berubah. Kita masih ada harapan meski kecil," ujarnya, Selasa (25/2).

2. Belum kantongi rekomendasi, Suharsono terburu-buru pilih wakilnya‎

Terdepak dari PDIP, Kompol Kusila Lirik Golkar dan Poros TengahBupati Bantul Suharsono. IDN Times/Kominfo Bantul

Supriyono mengatakan bakal calon Bupati Suharsono yang diusung oleh Gerindra juga telah menyatakan akan menggandeng Totok Sudarto sebagai bakal calon wakil bupati. Padahal, Suharsono sendiri sampai sekarang belum memperoleh rekomendasi.

"Ini kan aneh, Gerindra sendiri tidak bisa mengusung paslon karena masih butuh 1 kursi namun bakal calon bupatinya sudah mengumumkan wakilnya yang akan mendampingi. Ini sangat terburu-buru dan belum tentu Golkar memberikan rekomendasi kepada Totok Sudarto," ungkapnya.

Supri yang juga Ketua DPW PBB DIY ini mengatakan, komunikasi dengan Suharsono tertutup karena sudah ada wakil yang dibidiknya. Namun, masih ada sarana untuk bersaing dalam Pilkada Bantul yakni melalui poros tengah yang kini tengah mencari figur untuk bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati.

"Jadi Ibu Kusila masih punya kesempatan besar. Kita tidak patah arang, kita tetap akan maju. Sebelum paslon mendaftar ke KPU semua bisa saja terjadi," terangnya.‎

3. Kusila siap menyampaikan visi dan misi di DPD II Golkar Bantul

Terdepak dari PDIP, Kompol Kusila Lirik Golkar dan Poros TengahSalah satu kandidat dalam pilkada Bantul. Kompol Kusila. IDN Times/Daruwaskita

Sementara Kusila sendiri mengatakan sebagai orang yang berlatar belakang bukan dari partai politik atau politisi maka ketika masyarakat masih menginginkan diri maju dalam Pilkada Bantul maka amanah itu akan dijalankan.

"Saya bukan dari partai politik, maka saya serahkan semua kepada masyarakat," ungkapnya.

Polwan berpangkat Kompol ini menyatakan sudah mempersiapkan diri untuk menjalani penyampaian visi dan misi di DPD II Partai Golkar Bantul. Berkas visi misinya pun sudah dilampirkan saat mengembalikan berkas pendaftaran ke Partai Golkar Bantul.

"Tanggal 1 Maret 2020 saya siap menyampaikan visi dan misi. Saya dapat nomor urut 7, itu angka keberuntungan," ujarnya sambil tersenyum.‎

Baca Juga: Tersingkir dari PDIP, Agus Santoso Siap Bergabung dengan Poros Tengah

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya