Tak Ada Siswa Baru, SD Kanisius Trengguno Gunungkidul Terpaksa Tutup

Selama tiga tahun terakhir tidak mendapatkan siswa baru

Gunungkidul, IDN Times - ‎Akibat kekurangan siswa, SD Kanisius Trengguno, Padukuhan Trengguno, Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong terpaksa tutup. Bahkan sebelum ditutup, selama tiga tahun berturut-turut, SD yang dimiliki Yayasan Kanisius ini tidak ada murid baru.

"Sudah tiga tahun ini, kita tidak menerima murid baru," kata ‎Kepala Sekolah, SD Kanisius Trengguno Agnes Rinawati, Selasa (12/7/2022).

1. Jumlah siswa baru terus turun sejak tahun ajaran baru 2015/2016‎

Tak Ada Siswa Baru, SD Kanisius Trengguno Gunungkidul Terpaksa TutupIlustrasi Pelajar (SD) (IDN Times/Mardya Shakti)

‎Sekolah yang sudah berdiri sejak tahun 1973 terpaksa ditutup oleh yayasan karena setiap tahunnya hanya menerima segelintir murid. Sebelum resmi ditutup, pada tahun ajaran 2015/2016, murid kelas 1 hanya terdapat 9 siswa. Di tahun ajaran 2016/2017 hanya menerima 6, tahun ajaran 2017/2018 menerima 7, tahun ajaran 2018/2019 hanya menerima 6 dan tahun ajaran 2019/2020 hanya menerima 2 siswa.

"Saya mengajar di sini sejak tahun 1991. Saat itu SD masih menerima puluhan siswa baru," tutur ASN yang ditempatkan untuk mengajar di SD Kanisius Trengguno ini.

Walau dimiliki oleh Yayasan Katolik, siswa yang sekolah di SD Kanisius Trengguno ini, tak  hanya beragama Katolik.  

"Sebagian besar beragama Islam, yang katolik justru tidak banyak," ucapnya.

Namun dengan berjalannya waktu, murid yang masuk ke SD Kanisius Trengguno justru semakin menurun. Sehingga yayasan memutuskan untuk menutup sekolah.

"Lha di sini satu kalurahan saja ada 6 sekolah dasar. Muridnya semakin sedikit sehingga yayasan memutuskan untuk menutup sekolah," ucapnya.

2. Saat ini hanya ada siswa untuk kelas 4,5 dan 6‎

Tak Ada Siswa Baru, SD Kanisius Trengguno Gunungkidul Terpaksa TutupSD Kanisius Trengguno, Padukuhan Trengguno, Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul ditutup yayasan karena kekurangan siswa baru.(IDN Times/Daruwaskita)

Menurut Agnes,  saat ini sekolah masih memiliki 11 murid yang duduk di kelas 4,5 dan 6 beserta tiga guru serta kepala sekolah yang turut mengajar.

"Ada dua guru yang ASN dan akan dipindah ke sekolah negeri dan untuk 1 orang yang statusnya pegawai yayasan akan ditarik atau dipindah sekolah Yayasan Kanisius," katanya.

"Seorang operator dan juga penjaga perpustakaan termasuk pegawai tidak tetap kemungkinan juga akan ditarik yayasan," tambahnya lagi.

Baca Juga: Waduh, 75 SMP Negeri dan Swasta Gunungkidul Kekurangan Siswa Baru   

3. Perpanjangan PPDB tak berdampak pada penambahan siswa baru‎

Tak Ada Siswa Baru, SD Kanisius Trengguno Gunungkidul Terpaksa TutupIlustrasi PPDB di Lebak di tengah pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Sementara Sekretaris Dinas Pendidikan Gunungkidul, Winarno mengatakan penutupan sekolah merupakan dari pihak yayasan. Sementara untuk sekolah negeri sesuai aturan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi jika jumlah siswa kurang dari 60 siswa maka harus digabung.

"Di Gunungkidul, rencananya tahun 2022 ini ada 15 SD yang akan diregruping," ujarnya.

Meski dilakukan perpanjangan PPDB, namun tidak berdampak penambahan jumlah siswa baru.

"Ya mungkin ini karena dampak keberhasilan program Keluarga Berencana. Tahun ini saja lulusan TK hanya 7.500 anak, sedangkan kuota SD mencapai 14 ribu anak. Jadi wajar jika beberapa SD kekurangan siswa," katanya.‎

Baca Juga: 6 Pesona Pantai Sundak Gunungkidul yang Sayang Dilewatkan, Apa Saja?

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya