Tahun 2022, Bantul Sukses Turunkan Angka Stunting 

Terdapat perbedaan angka stunting di Bantul dan pusat

Bantul, IDN Times - ‎Pemerintah Kabupaten Bantul sukses menurunkan angka stunting dari tahun 2021 yang mencapai 8,36 persen menjadi 6,42 persen di tahun 2022. 

1. Angka stunting Bantul tahun 2022 di bawah angka nasional

Tahun 2022, Bantul Sukses Turunkan Angka Stunting Wakil Bupati Bantul Joko B Purnomo. (Dok. Kominfo Bantul)

Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo mengatakan angka stunting tahun ini merupakan angka di bawah rata-rata nasional yang mencapai 14 persen. 

"Angka tersebut tercapai berkat kerja keras semua pihak. Harapan kita, mengejarnya bukan hanya menurunkan stunting namun juga harus berpihak kepada masyarakat. Sebab stunting harus kita lawan, orientasinya menyiapkan kader terbaik Bantul," ujarnya, Selasa (13/12/2022).

2. Bantul masih punya pekerjaan turunkan angka gizi buruk

Tahun 2022, Bantul Sukses Turunkan Angka Stunting ilustrasi gizi buruk (pexels.com/Milan Rout)

Politisi PDI Perjuangan ini berharap angka stunting dapat terus ditekan di tahun depan sehingga pekerjaan lainnya yaitu gizi buruk juga dapat diturunkan. "Kalau stunting itu turun, kita punya pekerjaan lain yakni gizi buruk dimana pada tahun 2022 mencapai 0,12 persen, naik dari tahun sebelumnya. Gizi buruk harus turun dan balita kurang gizi juga termasuk ibu hamil kurang gizi juga harus diturunkan," tandasnya.

Baca Juga: Perajin Patung Rohani di Bantul Panen Pesanan sejak 6 Bulan Lalu 

3. Perbedaan angka stunting pemerintah pusat dan Bantul

Tahun 2022, Bantul Sukses Turunkan Angka Stunting Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja (kiri).(IDN Times/Daruwaskita)

Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja mengatakan terdapat perbedaan antara angka stunting pemerintah pusat dengan Bantul. Pemerintah pusat menggunakan metode survei status gizi indonesia atau SSGI yang digunakan untuk mengevaluasi seberapa pencapaian daerah dan tren pervalensinya.

Dari metode SSGI itu, pusat menghitung angka stunting di Bantul tahun 2021 mencapai 19,1 persen dan di tahun 2022 turun menjadi 12,1 persen. Sedangkan Pemkab Bantul menghitung keseluruhan dengan menggerakkan puskesmas dan kadernya. Hasilnya, di tahun 2021 angka stunting mencapai 8,36 persen dan tahun 2022 mencapai 6,43 persen dari 50 ribuan balita di Bantul.

Meski terdapat perbedaan cara penghitungan antara Bantul dengan pemerintah pusat namun Agus Budi menyataan bahwa angka itu liner dalam arti angka stunting di Bantul tetaplah turun.

"Angka pusat itu jadi motivasi kita bahwa stunting masih dan dan cukup tinggi maka harus lebih keras bekerja," ucapnya.

Lebih lanjut Agus Budi mengatakan stunting diukur berdasarkan tinggi badan per umur, dari 6,42 persen stunting di Bantul ada 1,2 persen yang masuk kategori sangat pendek dan 5,22 persen di kategori pendek.

"Kita telah berupaya untuk menekan angka stunting dengan menyasar calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anaknya," ucapnya.‎

Baca Juga: Harga Telur di Bantul Meroket Tembus Rp30 Ribu Per Kilo

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya