Sosok Gunadi Kru KRI Nanggala-402, Pahlawan di Mata Keluarga

Istri Gunadi sedang hamil delapan bulan

Bantul, IDN Times - KLS Isy Gunadi Fajar Rahmanto warga Kabupaten Bantul yang merupakan salah satu kru kapal selam KRI Nanggala-402 menjadi sosok ayah kedua bagi adiknya. Selain itu, kru yang masuk manifes nomor 46 ini merupakan pahlawan bagi keluarga. Pasalnya, dia membiayai kuliah adiknya di UIN Yogyakarta.

Baca Juga: Tim Pencari Temukan Sejumlah Puing Diduga Bagian KRI Nanggala-402

1. Gunadi yang membiayai kuliah adiknya hingga tugas akhir skripsi di UIN Yogyakarta

Sosok Gunadi Kru KRI Nanggala-402, Pahlawan di Mata KeluargaAyah dari KLS Isy Gunadi Fajar R kru kapal selam KRI Nanggala-402, Sunaryo

Ayah Gunadi, Sunaryo mengatakan sejak menjadi prajurit TNI AL dan bertugas di Koormada 1 Jakarta, Gunadi selalu mengirim uang kepada adiknya untuk kebutuhan sekolah. Bahkan sampai pindah ke Koormada 2 di Surabaya dan menjadi kru kapal selam KRI Nanggala-402, Gunadi juga selalu mengirim uang untuk adiknya untuk biaya kuliah di UIN Yogyakarta.

"Kalau saya, apalah? Wong kerjanya cuma buruh. Ya kakaknya itu yang membiayai kuliah adiknya sampai mengerjakan tugas akhir skripsi," kata Gunadi saat berdialog dengan Danlanal Yogykarta, Kolonel Laut (KH/W) Damayanti di kediamannya Padukuhan Ngreco, Kalurahan Seloharjo, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul, Sabtu (24/4/2021).

 

2. Meski bertugas di Surabaya, Gunardi setiap dua minggu sekali pulang ke rumah

Sosok Gunadi Kru KRI Nanggala-402, Pahlawan di Mata KeluargaTetangga dan keluarga mulai datang ke rumah KLS Isy Gunadi Fajar R untuk memberikan dukungan moral kepada keluarga.IDN Times/Daruwaskita

Sunaryo menjelaskan Gunadi merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Gunadi diterima di TNI AL pada tahun 2014 dan langsung ditempatkan di Jakarta. Setelah itu, Gunadi menempuh pendidikan kapal selam selama hampir sembilan bulan. Selesai menempuh pendidikan kapal selam, Gunardi ditempatkan di kapal selam KRI Nanggala-402. "Ya lebih dari dua tahun terakhir ini bergabung di kapal selam KRI Nanggala-402," ungkapnya.

Meski bertugas di Surabaya, kata Sunaryo, putra sulungnya hampir setiap dua minggu sekali pulang ke rumah. Gunadi mudik ketika kapal selam sedang tambat atau tidak melakukan operasi.

 

3. Menikah tahun 2020, istri Gunadi saat ini hamil delapan bulan

Sosok Gunadi Kru KRI Nanggala-402, Pahlawan di Mata KeluargaIlustrasi hamil (IDN Times/Mardya Shakti)

Pada tahun 2020, Gunadi menikah dengan Dwi Ari Astanti. Pada akhir Maret keluarga baru itu melaksanakan adat mitoni anak pertamanya. Setelah itu Gunadi kembali lagi ke Surabaya untuk bertugas di kapal selam KRI Nanggala-402.

"Istrinya usai nikah hingga hamil tiga bulan sempat ikut ke Surabaya, namun karena sering ditinggal bertugas akhirnya menantu saya memilih tinggal di rumah orang tuanya di Purworejo hingga hari ini," ujarnya.

"Rencana persalinan akan dilakukan di rumah sini (rumah mertua di Padukuhan Ngreco). Namun untuk periksa kandungan di Purworejo sehingga hari ini juga menantu saya ada di rumah orang tuanya di Purworejo," tambah Sunaryo. 

 

4. Keluarga kebingungan mencari informasi pasti tentang kondisi kru kapal selam

Sosok Gunadi Kru KRI Nanggala-402, Pahlawan di Mata KeluargaDanlanal Yogyakarta, Kolonel Laut (KH/W) Damayati beri semangat kepada keluarga kru kapal selam KRI Nanggala-402, KLS Isy Gunadi Fajar R. IDN Times/Daruwaskita

Lebih jauh Sunaryo mengaku masih bingung dengan informasi pasti terkait kondisi anaknya. Selama ini, Sunaryo hanya mendapatkan informasi dari menantunya, yang mendapatkan informasi dari teman-temannya di Surabaya.

"Jadi mumpung ibuk (Danlanal Yogyakarta berkunjung ke rumah), saya mohon diberitahu kepada siapa saya mencari informasi yang pasti terkait anak saya. Informasi langsung dari TNI AL," kata Sunaryo kepada Danlanal Yogyakarta.

5. Berharap ada mukjizat dan seluruh kru kapal selam ditemukan selamat

Sosok Gunadi Kru KRI Nanggala-402, Pahlawan di Mata KeluargaArsip ketika Kapal Selam KRI Nanggala-402 melakukan sailing pass di Dermaga Ujung, Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur pada 25 September 2014. (ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat)

Sunaryo tetap optimistis proses pencarian tetap akan membuahkan hasil. Ia berharap seluruh kru kapal selam masih hidup karena ada cadangan baterai di dalam kapal dan juga ada perbekalan lainnya.

"Ya meski tipis, saya masih berharap, optimistis seluruh kru masih hidup dan operasi pencarian segera menemukan kapal selam dan menyelamatkan semuanya. "Semoga ada mukjizat kepada seluruh kru kapal," ujar Sunaryo.

 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya