Setiap Hari, Puluhan Anjing Dipotong untuk Dikonsumsi

DPPKP Bantul akan usulkan Perbup larangan pemotongan anjing

Bantul, IDN Times - ‎‎Setiap hari puluhan ekor anjing dipotong di berbagai pemotongan anjing di Kabupaten Bantul untuk disajikan sebagai hidangan. Belum adanya aturan terkait pelarangan pemotongan anjing dikhawatirkan akan menimbulkan penularan penyakit rabies, terlebih jika anjing yang masuk ke Bantul untuk dipotong berasal dari daerah endemis rabies seperti Jawa Barat.

Baca Juga: Cerita Aktivis Pergoki Pedagang Jual Daging Anjing Kudisan di Semarang

1. Bantul belum punya peraturan daerah yang melarang anjing dikonsumsi

Setiap Hari, Puluhan Anjing Dipotong untuk DikonsumsiKepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (DPPKP), Joko Waluyo.IDN Times/Daruwaskita

‎Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (DPPKP), Joko Waluyo mengatakan sejauh ini memang belum ada aturan dari Peraturan Bupati (Perbup) atau Peraturan Daerah (Perda) terkait pengaturan peredaran daging anjing di wilayah Bantul.

"Selama belum ada aturan, ya, masih bebas memotong dan menjual daging anjing di Kabupaten Bantul," ujarnya, Senin (13/1).

2. Melakukan pengawasan pada tempat pemotongan daging anjing

Setiap Hari, Puluhan Anjing Dipotong untuk DikonsumsiSalah seorang penyembelih anjing di Bantul menimbang daging anjing pesanan konsumen. IDN Times/Daruwaskita

Menurut Joko, saat ini DPPKP hanya bisa melakukan pemantauan terhadap kesehatan anjing yang akan dipotong di sejumlah tempat pemotongan anjing. DPPKP juga bekerja sama dengan Balai Besar Veteriner di Wates untuk memastikan daging anjing bebas dari rabies dengan mengirimkan contoh daging untuk diuji di laboratorium.‎

"Kita mendatangi tempat pemotongan anjing untuk memastikan anjing yang dipotong merupakan anjing yang sehat, tidak ada indikasi penyakit rabies. Kita di ranah teknisnya di lapangan saja. Sedangkan untuk penjualan daging anjing ada instansi lain yang bisa mengaturnya," terangnya.‎

Joko menjelaskan, di Bantul sendiri sedikitnya ada 10 tempat pemotongan daging anjing dan yang terbesar di wilayah Sapuangin, Kecamatan Pandak namun dalam seharinya paling banyak hanya memotong 2 ekor anjing.

"Kita jauh dengan Solo dan sekitarnya yang memang pusatnya kuliner daging anjing. Masih belum ada apa-apanya dengan Solo," ujarnya.

"Anjing-anjing yang dipotong berasal dari sekitar Jogja saja seperti Kulon Progo, Purworejo dan bukan daerah endemis rabies," tambahnya lagi.

3. Melakukan studi banding untuk mengusulkan pelarangan daging anjing

Setiap Hari, Puluhan Anjing Dipotong untuk DikonsumsiIlustrasi salah seorang penjual daging anjing. IDN Times/Daruwaskita

Terkait dengan usulan Peraturan Bupati tentang pelarangan ataupun pengaturan peredaran daging anjing, Joko mengaku pihaknya sudah melakukan studi banding di Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah yang telah memiliki Perbup pelarangan pemotongan daging anjing.

"Kita sedang matangkan usulan Perbub pelarangan ataupun pengaturan peredaran daging anjing di Bantul, termasuk solusi yang ditawarkan bagi para warga yang selama ini menggantungkan hidup dari memotong daging anjing dan menjual olahan atau masakan daging anjing," ucapnya.‎

Baca Juga: Di Salatiga Pedagang Daging Anjing Samarkan Jadi Rica-rica Biawak

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya