Sebanyak 65 Pelajar di Kulon Progo Terpapar COVID-19  

Kuota siswa SD hingga SMP yang menjalani PTM dikurangi

Kulon Progo, IDN Times - Sebanyak 65 anak sekolah di Kulon Progo positif terkena COVID-19. Hal ini berdasarkan hasil tes swab PCR yang dilakukan secara acak kepada siswa dan warga sekolah lainnya. 

"Sampai hari ini ada 65 siswa yang terpapar COVID-19 dengan rincian 48 siswa SD dan14 pelajar SMA," kata Sekretaris Dinas Pendidikan, Kulon Progo, Eko Teguh Santoso, Senin (15/11/2021).

 

1. Jumlah siswa di dalam kelas dikurangi

Sebanyak 65 Pelajar di Kulon Progo Terpapar COVID-19  Ilustrasi pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dasar. (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Meminimalkan penambahan kasus, Pemkab Kulon Progo saat ini mengurangi jumlah siswa dalam satu kelas. Menurut Teguh, satu kelas yang awalnya diisi 50 persen menjadi 25 persen. Sedangkan untuk SD, maksimal tujuh siswa di dalam satu kelas dan TK hanya lima murid. Sedangkan untuk siswa SMA atau SMK sederajat kewenangan berdasarkan aturan Pemda DIY.

"Penjadwalan siswa yang PTM harus tersusun dengan agar siswa yang pulang tidak bertemu dengan siswa yang akan masuk sekolah," ucapnya.

Baca Juga: Laila Ngidam Minta Naik Mobil Dinas Bupati Kulon Progo

Baca Juga: Growol, Makanan Khas Kulon Progo yang Menyehatkan

2. Sekolah di Kulon Progo masih lakukan PTM ‎

Sebanyak 65 Pelajar di Kulon Progo Terpapar COVID-19  Ilustrasi siswa mengikuti pembelajaran tatap muka (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jumlah siswa yang terpapar COVID-19 dimungkinkan dapat bertambah mengingat proses pertemuan tatap muka masih digelar hingga Rabu (17/11/2021).

"Sampai hari ini ada 1.389 yang menjadi sampel dan ditemukan 65 siswa positif COVID-19," ucapnya.

Eko mengatakan banyaknya siswa SD yang terpapar virus corona salah satunya disebabkan siswa SD belum mendapatkan vaksinasi COVID-19. 

"Kami masih menunggu vaksinasi untuk usia 6-11 tahun," ujarnya.

3. Kasus meningkat maka kegiatan di sekolah akan dihentikan

Sebanyak 65 Pelajar di Kulon Progo Terpapar COVID-19  Freepik

Lebih lanjut Eko mengatakan jika ditemukan kasus COVID-19 dengan persentase hingga lima persen, maka PTM harus dihentikan untuk dua pekan ke depan. Selanjutnya akan dibuka kembali dengan evaluasi dan semua warga sekolah menerapkan protokol kesehatan.

"Orang tua juga harus jujur ketika ada gejala mengarah ke COVID-19 agar tidak usah berangkat PTM," katanya.‎

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya