Ritual Malam 15 Suro di Parangkusumo, Polisi Lakukan Penyekatan 

Polisi putarbalik mobil yang berusaha masuk kawasan pantai 

Bantul, IDN Times - ‎Polres Bantul malam ini hingga dini hari melakukan penyekatan tiga titik jalan yang merupakan pintu masuk ke Pantai Parangkusumo. Hal ini dilakukan menjelang acara ritual malam 15 Suro.

1. Ini tiga titik lokasi penyekatan menuju Pantai Parangkusumo‎

Ritual Malam 15 Suro di Parangkusumo, Polisi Lakukan Penyekatan Kapolres Bantul, AKBP Ihsan (kanan).(IDN Times/Daruwaskita)

Kapolres Bantul, AKBP Ihsan mengatakan penyekatan tiga titik dilakukan di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Pantai Parangtritis, Simpang Empat Pasar Angkruksari dan Simpang Tiga selatan jembatan Kretek.

"Ada tiga titik yang kita sekat malam ini," ujarnya, Senin (23/8/2021). 

Baca Juga: Tim Dalwasgakum Gunungkidul Bubarkan Pentas Wayang Kulit

2. Bakal memutarbalikkan warga yang akan menggelar ritual malam 15 Suro‎

Ritual Malam 15 Suro di Parangkusumo, Polisi Lakukan Penyekatan Penyekatan pemudik di Jalan Srandakan Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Ihsan mengatakan petugas gabungan yang ditempatkan di tiga titik tersebut bertugas memutarbalikkan wisatawan yang akan berkunjung ke Pantai Parangkusumo.

"Ya akan kita putarbalik wisatawan yang akan menggelar ritual di Pantai Parangkusumo," ucapnya.

3. Peserta ritual malam 15 Suro sebagian besar dari Jawa Tengah‎

Ritual Malam 15 Suro di Parangkusumo, Polisi Lakukan Penyekatan surakarta.go.id

Ritual malam 15 Suro yang digelar di Pantai Parangkusumo kata AKBP Ihsan, sebagian besar bukan berasal dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tapi dari wilayah Jawa Tengah seperti Surakarta, Klaten hingga kabupaten atau kota lainnya di Jawa Tengah.

"Kalau masyarakat DIY sendiri tidak punya tradisi menggelar ritual saat malam 15 Suro. Ritual Labuhan di Pantai Parangkusumo itu sebagian besar dilakukan oleh masyarakat Jawa Tengah," ujarnya lagi.

Diakui AKBP Ihsan penyekatan berlangsung malam hingga pagi hari. "Kan perintahnya jelas dalam PPKM Level 4 objek wisata ditutup agar mengurangi kerumunan yang berpotensi menyebarkan COVID-19," terangnya.‎

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya